Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1298
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAl-Mukaromah-
dc.contributor.authorAap Siti Ulyani, 17220035-
dc.date.accessioned2021-09-01T07:19:22Z-
dc.date.available2021-09-01T07:19:22Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1298-
dc.description.abstractTradisi ruwat laut merupakan salah satu warisan dari nenek moyang, yang sampai sekarang masih dilakukan oleh para nelayan khususnya di pulau Jawa, tradisi ini identik dengan membuang kepala kerbau dan beberapa sesajen. Pada masyarakat desa Sukanagara tradisi ruwat laut telah mengalami proses Islamisai yang terjadi pada tahun 1992, ajaran Hindhu-Budha telah berganti dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi ruwat laut dalam perspektif dakwah Islam pada masyarakat desa Sukanagara Kecamatan Carita Pandeglang. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaiman tradisi ruwat laut pada masyarakat desa Sukanagara kecamatan Carita Pandeglang dan bagaimana tradisi ruwat laut dalam perspektif dakwah Islam pada masyarakat desa Sukanagara Kecamatan Carita Pandeglang. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada tempat penelitian yang akan dikaji, persamaannya yaitu tentang tradisi ruwat laut dalam perspektif dakwah Islam. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari observasi dan wawancara tokoh masyarakat, nelayan, dan jajaran pemerintahan desa Sukanagara, sedangkan data sekunder berasal dari buku dan literature lainnya sebagai pelengkap data primer. Penelitian ini menunjukan bahwa tradisi ruwat laut di desa Sukanagara kecamatan Carita Pandeglang sudah mengalami perubahan yang signifikan sejak tahun 1992. Proses membuang kepala kerbau dan sesajen diganti dengan Tahlil, pembacaan Syeh, do’a dan tadabur alam. Adapun dalam perspektif dakwah Islam tradisi ruwat laut pada desa Sukanagara bukan hanya kebiasaan atau adat turun temurun saja, akan tetapi tradisi ini merupakan kegiatan dakwah dengan pendekatan tradisi sebagai media dalam penyampaian pesan dakwah, tradisi ruwat laut juga mengandung unsur-unsur dakwah lainnyaen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTradisien_US
dc.subjectRuwat Lauten_US
dc.subjectDakwahen_US
dc.titleTradisi Ruwat Laut dalam Perspetif Dakwah Islam pada Masyarakat Desa Sukanagara Kecamatan Carita Pandeglangen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17220035.pdf
  Restricted Access
2.69 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.