Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1388
Title: | Kata „Ibâd dan „abîd dalam Al-Qur‟an (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Shafwah Al-Tafâsir |
Authors: | Wardah Hasna‟a, 16210803 |
Advisor: | Ali Mursyid |
Issue Date: | 2020 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Al-Qur‟an merupakan kitab yang tidak akan habis untuk ditafsirkan, bahasanya selalu kaya untuk di interpretasi. Darinya telah bermunculan berbagai kitab tafsir, dan terus berlangsung penafsiranya hingga kini. Salah satu kitab tafsir yang fenomenal adalah Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab dan Safwat Al-Tafâsir karya Muhammad Ali Al-Shabuni. Pokok dari skripsi yang tersaji dalam rumusan masalah ini adalah Pertama, Bagaimana kata „ibâd dan „abîd dalam al-Qur‟an? Kedua, Bagaimana penafsiran kata „ibâd dan „abîd dalam al-Qur‟an menurut tafsir al-Misbah dan tafsir Safwat al-Tafâsir? Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library search) yang menjadikan tafsir Al-Mishbah dan tafsir Safwat Al-Tafâsir sebagai sumber primer. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan komparatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Metode tersebut untuk memberikan penjelasan secara mendalam mengenai kata „ibâd dan „abîd kemudian dianalisa dengan tafsir al-Misbah dan tafsir Safwat al-Tafâsir. Di dalam menafsirkan kata „ibad dan „abid yang akan penulis teliti, M. Quraisy Shihab, menyatakan bahwa kata itu digunakan hamba-hambanya yang taat atau yang menyesali kesalahan-kesalahannya, sedangkan menurut Muhammad Ali Al-Shabuni kata Ibad iyalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati (Memuliakan) Setelah di teliti bahwa kata „ibâd dalam Al-Qur‟an pemaknaannya berkonotasi positif yang senantiasa beribadah kepada Allah dan mengingat Allah dalam segala hal keadaan. Sedangkan kata „abîd dalam Al-Qur‟an pemaknaanya berkonotasi negatif seperti menyifati orang-orang yang berbuat maksiat. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah bahwa pengertian „ibâd ialah hamba yang taat,. Begitupun dengan Ali Ash-Shobuni menjelaskan kata „ibâd ialah hamba yang rendah hati, bertakwa, mukmin yang terpuji, dan hamba yang diselamatkan oleh Allah. Kemudian Allah akan memberi balasan kenikmatan berupa surga-surga. Kata „abîd berbeda dengan „ibâd menurut Quraish Shihab bahwa kata tersebut dijelaskan untuk menunjukan hamba-hamba yang bergelimang dengan dosa dan tidak menyadari dengan kesalahanya sehingga enggan bertaubat. Begitupun dengan penjelasan Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Shafwah al-Tafâsir hamba yang mendapatkan siksaan yang disebabkan oleh kejahatan yang diperbuat oleh dirinya sendiri |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1388 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
16210803.pdf Restricted Access | 1.2 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
16210803_Publik.pdf Restricted Access | 841.58 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.