Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1389
Title: Konsep Kebahagiaan dan Kesengsaraan dalam Perspektif al-Qur’an (Suatu Kajian Tematik atas tafsir Al-Mîzân)
Authors: Shilvina Salsabila, 15210695
Advisor: Ahmad Hawasi
Issue Date: 2021
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Penelitian ini berawal dari kurangnya masyarakat dalam memahami makna kebahagiaan dan kesengsaraan. Di Indonesia saat ini banyak sekali public figure yang membuat konten hedonisme dalam digital platform. Hal ini menimbulkan rasa iri bagi masyarakat yang melihatnya dan akhirnya mendambakan kehidupan tersebut. Mereka beranggapan bahwa kehidupan yang seharusnya dimiliki adalah seperti kehidupan tersebut, padahal kebahagiaan sesungguhnya tidak dapat diukur dengan uang. Berawal dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengkaji dengan lebih dalam sehingga bisa memaknai serta memahami Kebahagiaan dan Kesengsaraan secara mendalam agar tidak salah melangkah di masa kini. Dan berfokus pada rumusan masalah berikut: 1) Bagaimana Konsep Kebahagiaan dan kesengsaraan dalam tafsir Al-Mîzân? 2) Bagaimana Kontekstualisasi kebahagiaan dan kesengsaraan dalam Al-Qur’an di masa kini? Untuk membahas masalah tersebut, penulis memakai jenis penelitian kepustakaan (library research) dan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan Metode penafsiran yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode tematik, yaitu memakai teori tafsir Maudhû‘î. Setelah penelitian dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Kebahagiaan dan kesengsaraan berdasarkan penafsiran Thabâthabâ’i menjelaskan bahwa kebahagiaan dan kesengsaraan dibagi menjadi duniawi dan ukhrawi. Kebahagiaan dan kesengsaraan bergantung pada pandangannya tentang apa yang membentuk kebahagiaan ataupun kesengsaraannya, berbeda-beda sesuai yang pantas dimilikinya. Selain itu juga tergantung pada perasaan dan presepsi. Dalam kehidupan beragama, kebahagiaan itu berasal dari pengetahuan berupa perbuatan baik. 2) Dalam kehidupan masa kini, harus menyeimbangkan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, jasmani dan rohani. kebahagiaan roh dan tubuh bersama-sama, seperti harta benda dan anak-anak juga merupakan kebahagiaan asalkan tidak mengalihkan perhatiannya dari Allah dan tidak mengikatnya pada ide-ide materialistis. Al-Qur’an meminta umatnya untuk tidak melekatkan hati mereka kepada selain Allah, untuk menyadari bahwa Tuhan mereka adalah pemilik sejati yang memiliki segalanya, semuanya tergantung pada-Nya
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1389
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210695.pdf
  Restricted Access
1.02 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.