Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1395
Title: | Air Dalam Tafsir Al-Azhar (Kajian Ayat Siklus Air dengan Pendekatan Hidrologi) |
Authors: | Hilma Nurlaila Azhari, 17210838 |
Advisor: | Iffaty Zamimah |
Issue Date: | 2021 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau adalah dua dari banyaknya bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Para ahli menyebutkan bahwasanya salah satu faktor utama penyebab banjir dan kekeringan adalah adanya gangguan pada siklus air terutama pada saat proses penyerapan air ke dalam tanah karena berbagai kepentingan manusia, seperti perluasan lahan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kedua bencana itu terjadi, setidaknya diharuskan untuk lebih memperkenalkan siklus air kepada khalayak umum agar bisa lebih mengerti bahwasanya kelancaran siklus air sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia dan menghargai akan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan lebih dalam mengenai ayat siklus air dalam tafsiran Buya Hamka di Tafsir Al-Azhar dengan pendekatan Hidrologi. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan teori dari Chay Asdak mengenai siklus air. adapun metode analisis data dalam skripsi ini adalah deskriptif analitis, metode pembahasan untuk memaparkan data yang telah tersusun dengan melakukan kajian terhadap data-data tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka walaupun telah banyak dikatakan dominan bercorak adaby ijtima’i tetapi ternyata dalam menafsirkan ayat-ayat mengenai siklus air cukup mendalam. Tafsir Al-Azhar tidak menyebutkan secara eksplisit mengenai istilah-istilah siklus air sebagaimana yang biasa disebutkan dalam keilmuan Hidrologi. Hanya saja, Buya Hamka menjelaskannya cukup dengan menyebutkan definisi dari istilah tersebut secara singkat dan padat. Tafsir Al-Azhar menunjukkan bahwasanya siklus air terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pertama, tahap menguapnya air dari lautan ke atmosfer yang biasa disebut dengan tahap evaporasi. Proses evaporasi sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari dan energi angin. Kedua, tahap air turun dari atmosfer ke bumi yang mencakup proses kondensasi (pengembunan), adveksi (berpindahnya awan dari satu tempat ke tempat lainnya) dan presipitasi (hujan). Buya Hamka banyak sekali menyebutkan tahapan yang kedua ini dalam tafsirnyn, tetapi pembahasannya ringkas, singkat dan jelas. Ketiga, tahap aliran air di bumi yang mencakup proses infiltrasi, limpasan dan aliran permukaan. Buya Hamka menegaskan jikalau proses infiltrasi (meresapnya air ke dalam tanah) sangat bergantung dengan adanya vegetasi (tumbuh-tumbuhan) di permukaan tanah yang berfungsi sebagai penahan air yang turun, agar tidak menjadi banjir di musim penghujan dan kekringan di musim kemarau. Selain itu, vegetasi juga mempercepat laju proses pengisian ulang air tanah banyak dimanfaatkan, terutama di Indonesia |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1395 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
17210838.pdf Restricted Access | 1.14 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
17210838_Publik.pdf Restricted Access | 755.4 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.