Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1415
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSofian Effendi-
dc.contributor.authorSyarifah Mudaim Fatimatuz Zahroh, 17210900-
dc.date.accessioned2021-09-20T05:43:44Z-
dc.date.available2021-09-20T05:43:44Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1415-
dc.description.abstractSalah satu aspek batin manusia yang menjadi titik fokus Al-Qur‟an adalah kesehatan jiwa dari penyakit takabur, sifat dan perilaku takabur telah lama terjadi sejak kewujudan manusia pertama yaitu Nabi Adam as, iblis telah dengki dengan penciptaan Nabi Adam as. Para ulama sendiri berbeda pendapat mengenai pengertian takabur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis penafsiran tafsir Al-azhar dan al-Mishbah pada ayat yang membahas tentang takabur, serta mengetahui relevansi yang terjadi di era sekarang ini. Penelitian ini memberikan arahan atau wawasan baru bagi pembacanya dan yang paling utama menjauhkan atau meminimalisir masyarakat untuk tidak berbuat takabur karena dampaknya sangat besar untuk diri sendiri maupun terhadap orang lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kualitatif dengan bentuk penelitian pustaka. Sumber dan data utama yaitu kitab tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Teknis analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi dan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan kitab Al-Mishbah menjelaskan ayat-ayat tentang penyakit kesombongan dan takabbur sedangkan dalam kitab Al-Azhar juga menjelaskan makna-makna dalam kandungan ayat tersebut sehingga tidak keluar dari pembahasannya. Kedua kitab tersebut memiliki persamaan perspektif dalam menafsirkan ayat-ayat terutama ayat tentang takabbur dan penyakit kesombongan, meskipun ada perbedaan dalam memberikan penjelasan tentang kata-perkata. Adapun relevansi dari kitab Al-Azhar dan kitab Al-Mishbah yaitu perspektif kedua para mufassirnya. Kedua mufassir menggunakan kata-kata dan bahasa yang sama, meskipun memiliki perbedaan dalam proses penafsirannya. Dalam kitab Al-Azhar lebih menjelaskan makna ayat dan tidak merubah tujuan ayat tersebut , sedangkan dalam kitab Al-Mishbah sangat detail hingga memaknai kata-perkataen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTakaburen_US
dc.subjectTafsir Kontemporeren_US
dc.subjectTafsir Al-Azharen_US
dc.subjectTafsir Al-Mishbahen_US
dc.titleKonsep Takabur Dalam Perspektif Tafsir Kontemporer (Studi Komparasi Antara tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Mishbah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17210900.pdf
  Restricted Access
1.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.