Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/142
Title: Huruf Lâ dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif antara Pandangan Mufassir dengan Psikologi tentang Ayat-ayat Nasihat)
Authors: Siti Ruqoiyah, 14210615
Advisor: Muhammad Ulinnuha
Issue Date: 2018
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Penggunaan huruf lâ yang berarti jangan yang digunakan dalam menasehati anak, selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Berkembangnya metode pendidikan pada anak yang mengacu pada psikologi moderen yang melarang untuk menggunakan kata „jangan‟ pada anak . Mereka mengatakan kata jangan menjadikan anak tidak berani dan ruang lingkup geraknya dibatasi, sehingga anak tidak terasah kreatifitasnya .Sementara dalam ayat-ayat Alquran kata „jangan‟ digunakan dalam menasehati, memberi peringatan atau bahkan agar terhindar dari ancaman bahaya. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan kenapa kata „jangan‟ harus dihindari . Apakah ada pertentangan dari gaya bahsa dalam Al- Quran yang menggunakan huruf lâ dengan psikologi moderen yang cenderung menghindari penggunannya. Pembahasan mengenai ayat-ayat nasehat telah ditemui cukup banyak, seperti nasehat Luqman kepada anaknya, adab bertamu, berlaku ihsan pada orangtua. Begitupun dengan huruf lâ dalam Al-Qur‟an telah ada pembahasannya di beberapa skripsi dan jurnal, huruf lâ dalam surah al-Isra, huruf lâ dalam surah al baqarah. Yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya adalah dari segi tema dan objek penelitiannya yang fokus pada kata „jangan‟ yang dikhususkan dalam mensehati anak, dengan menganalisa ayat-ayat nasehat dalam Al-Quran yang menggunakan huruf „lâ‟ . Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library Research) yaitu menganalisa data yang telah diperoleh melalui surat kabar, jurnal pendidikan anak , buku-buku psikologi dan beberapa kitab tafsir yang membahas mengenai penafsiran huraf lâ dalam Al-Quran. Metode analisa data yang digunakan adalah 1. deskriftif-analisis yaitu mengumpulkan data dan pendapat hingga menghasilkan kesimpulan. 2. Metode komparatif antara pendapat Mufassir dan Psikologi. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemahaman dan interpretasi huruf lâ yang bermakna jangan, antara mufassir dan psikologi berbeda. Mufassir menggunakannya sebagai preventif (pencegahan), karena larangan tersebut terdapat bahaya yang ditimbulkan, sementara psikologi lebih kepada mengamati sesuatu yang tampak saja yang ditimbulkan dari tingkah laku, tanpa harus melarang penggunaannya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sudut pandang mereka mengenai keyakinan agama dan norma, di mana tafsir pengetahuan yang bersumber pada wahyu sedangkan psikologi merupakan pengetahuan yang berasal dari observasi atas diri dan perilaku manusia. Maka hal ini akan wajar jika terdapat perbedaan dalam menjelaskan beragam hal dalam pendidikan dari definisi, dimensi, ruang lingkup dan tujuan xv kebaikan yang ditanamkan pada anak melalui mekanisme pendidikan. Dari temuan tersebut, para pendidik bisa mendapatkan informasi mengenai pengunaan kata „jangan‟ dalam menasehati dan mendisiplinkan anak. Bahwa mufassir relatif lebih komprehensif dalam memandang penggunaan kata „lâ‟.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/142
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
14210615.pdf
  Restricted Access
2.93 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.