Solusi Al-Qur'an dalam Mengatasi Kemiskinan Ekonomi (Kajian Analisis Penafsiran Ayat-Ayat Pengentasan Kemiskinan Perspektif Mufassir)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan konsep kemiskinan dalam perspektif Al-Qur’an dan solusi-solusi yang ditawarkan melalui penafsiran ayat-ayat yang berbicara tentang kemiskinan untuk mengatasi permasalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis yang bersifat kualitatif dengan pendekatan penelitian tafsir tematik atau maudhu’i. Dalam penelitian ini penulis menjawab permasalahan yang ada melalui studi pustaka (Library Research) merujuk pada sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah Tafsir al-Misbah oleh M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Maraghi oleh Ahmad Mushtafa al-Maraghi, Tafsir Ibnu Kasir oleh Abu Fida’ Isma’il Ibnu Kasir, Tafsir Al-Wasith oleh Wahbah Al-Zuhaili, Tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin al-Mahali dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Sedangkan sumber data sekunder adalah Teologi Kaum Tertindas oleh Abad Badruzaman, Islam dan Pengentasan Kemiskinan oleh Wildana Wargadinata, Teologi Kemiskinan oleh Yusuf Qaradhawi, Mufradat fi Garib Al-Quran oleh Al-Ragib al-Isfahani, Lisan Al-‘Arab oleh Jamal al-Din Ibn Manzhur al-Anshari, dan kitab-kitab lainnya yang relevan dengan pembahasan ini. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, memberikan kesimpulan bahwa penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan sebagai dalil solusi mengatasi kemiskinan adalah (1) prinsip ta’awun, (2) prinsip syuura (3) perintah memberi makan (4) perintah berinfak (5) perintah bekerja (6) perintah mengeluarkan zakat (7) pemberian sebagian dari harta warisan (8) pembagian ghanimah dan fa’i (9) larangan riba (10) larangan monopoli (ihtikār) dan menimbun harta (iktināz).