Konsep As-Sama'a Ad-Dunya dalam Perspektif Tafsir Ilmi (Studi Analisis Surat Ash-Shaffat Ayat 6, Surat Fushshilat Ayat 12 dan Surat Al-Mulk Ayat 5)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan kata as-samâ’a ad-dunyâ yang terdapat pada surat Ash-Shâffât ayat 6, surat Fushshilat ayat 12, dan surat Al-Mulk ayat 5 dengan menggunakan tafsir ʻIlmi. Pemaknaan kata as-samâʹa ad-dunyâ yang hanya terdapat pada 3 ayat Al-Qur’an tersebut selama ini diterjemahkan dan ditafsirkan sebagai “langit yang terdekat dengan bumi” karena hanya menggunakan aspek kebahasaan saja sehingga diperlukan penafsiran lanjutan dengan menggunakan corak tafsir ʻIlmi untuk mendapatkan penafsiran yang relevan dengan kemajuan yang sudah dicapai ilmu Astronomi saat ini. Penelitian terdahulu yang mendekati dengan penelitian penulis adalah Tesis Rizki Firmansyah, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta yaitu tafsir mengenai penciptaan alam semesta menurut Tanthawi Jawhari dengan mendeskripsikan penciptaan alam semesta dengan menyeluruh (di dalamnya terbentuknya galaksi-galaksi di alam semesta termasuk terbentuknya galaksi Bimasakti), sedangkan penelitian ini terfokus pada penafsiran kata as-samâʹa ad-dunyâ dengan menggunakan tafsir ʻIlmi. Tesis ini menggunakan metode Deskriptif Analisis dengan pengumpulan data menggunakan model penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu menelaah berbagai buku-buku dan kamus yang terkait dengan pembahasan kata as-samâ’a ad-dunyâ. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis konten yaitu menjadikan tafsir ʻIlmi modern yaitu Tafsir Ilmi Kementerian Agama RI sebagai pembanding. Penulis menjadikan acuan penafsiran penelitian ini pada metode Tafsir Ilmi Kementerian Agama RI. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa tafsir kata as-samâʹa ad-dunyâ yang terdapat pada surat Ash-Shâffât ayat 6, surat Fushshilat ayat 12, dan surat Al-Mulk ayat 5 adalah galaksi Bimasakti yang di dalamnya terdapat ratusan miliar bintang dengan gaya gravitasinya yang berfungsi menjaga stabilitas galaksi dengan bentuk galaksi seperti cakram alat pelempar. Penafsiran ini hampir sama dengan fakta sains yang sudah diakui para ilmuwan saat ini dan tertulis dalam Tafsir Ilmi Kementerian Agama RI.