Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/144
Title: Birr Al-Wâlidaîn Menurut Tafsir Nusantara (Studi Komparatif Penafsiran Ayat-ayat Wasiat Birr Al-Wâlidaîn dalam Tafsir Al-Misbah dan Tafsir An-Nur)
Authors: Adha Apriani, 15210632
Advisor: Sofian Effendi
Issue Date: 2019
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi ini fokus terhadap tiga ayat yang berkaitan dengan wasiat Birr Al-Wâlidaîn yang terdapat pada QS. Al- Ankabut [29]: 8, QS. Luqman [31]: 14, QS. Al-Ahqaff [46]: 15. Penelitian ini dilatar belakangi melihat kurangnya kesadaran diri seorang anak dalam memuliakan orang tuanya. Perintah Birr Al-Wâlidaîn dalam Al-Qur‟an seakan tidak tersampaikan dengan baik, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran diri dari seorang anak. Dimana pada zaman sekarang kita sering melihat kejadian-kejadian yang sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh seorang anak terhadap orang tuanya. Seperti membuang orang tuanya, menuntut orang tuanya ke Pengadilan, bahkan seorang anak tega membunuh orang tuanya. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Kenapa banyak anak-anak yang tidak mengindahkan wasiat Birr Al-Wâlidaîn?, kenapa wasiat Birr Al-Wâlidaîn diwasiatkan dalam Al-Qur‟an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari Al-Qur‟an, kitab-kitab tafsir lokal, sedangkan data sekunder bersumber dara buku-buku yang terkait dengan tema. Hasil penelitian ini dalam perspektif M. Quraish Shihab dan M. Hasbi Ash-Shiddieqy adalah, Pertama, wasiat Birr Al-Wâlidaîn dalam Al-Qur‟an merupakan perintah yang sangat ditegaskan dan ditekanka oleh Allah SWT, dimana wasiat Birr Al-Wâlidaîn senantiasa digandengkan dengan perintah larangan menyejutukan Allah, atau dengan kata lain Birr Al-Wâlidaîn berada pada posisi kedua dalam susunan perintah yang diperintahkan dalam Al- Qur‟an. kedua, Birr Al-Wâlidaîn ditujukan agar anak melakukan kebaktian, kebaikan dan kebajikan secara maksimal untuk menciptakan rasa senang, tenang dan tentram pada kedua orang tuanya. Perbuatan itu ditujukan baik dalam bentuk kesenangan, ketenangan maupun ketentraman yang berorientasi pada kejiwaan dan batiniyah. Birr Al-Wâlidaîn merupakan amalan yang berkedudukan tinggi, amalan itu mengandung hikmah yang sangat besar. Perintah agar setiap anak berlaku baik kepada kedua orang tuanya secara jelas menerangkan betapa penting dan mulianya kedudukan orang tua
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/144
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210632.pdf
  Restricted Access
5.06 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.