Resepsi Santri Terhadap Pembacaan Surah Yasin (Kajian Living Qur;An di Pondok Pesantren Roudlotul Jinan Tinggarjati Gentasari Kroya)

Abstract

Dalam kajian Living Qur‟an yang tidak semata-mata hanya membahas tentang bentuk dan struktur teks yang membawa makna, tetapi juga membahas lebih jauh tentang fungsi teks sebagai kitab suci di masyarakat penerimanya yang merupakan interaksi aktif dengan Al-Qur‟an. Hal ini menimbulkan banyak ragam resepsi terhadap Al-Qur‟an yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bisa dipungkiri lagi bagi masyarakat muslim Indonesia. Seperti tradisi bacaan surat atau ayat tertentu pada acara atau seremoni sosial keagamaan tertentu. Peresepsian terhadap Al-Qur‟an dalam penelitian ini terkait surah yasin yang mana dirutinkann oleh para santri Putri Roudlotul Jinan sebagai bentuk Al-Qur‟an yang hidup dalam lingkungan pesantren, yang diposiskan sebagai media untuk membentengi diri dari segala marabahaya dan dipermudah dalam menghadapi segala urusan. Penelitian ini adalah penelitian deskritif-kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek pelaksanaan pembacaan surat Yāsīn dan apa makna dari pembacaan itu. Sumber data penelitian ini adalah pengasuh, santri dan alumni Pesantren Putri Roudlotul Jinan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu yang pertama, di Pesantren Putri Roudlotul jinan di praktekkan dengan di fungsikan sebagai wirid setiap habis sholat magrib berjamaah dan setelah sholat tahajjud. Yang kedua, makna dari praktek pembacaan Yāsīn ini di yakini dengan barokah bacaannya mampu memudahkan dalam menghadap masalah dan sebagai benteng bagi santri dan pesantren. Resepsi yang ada di Pondok Pesantren Putri Roudlotul al-Thohiriyyah ini termasuk model resepsi fungsional sebab Al-Qur‟an di terima dan direspon dengan membaca dan memfungsikan Al-Qur‟an yaitu surah Yāsīn. Resepsi fungsional terhadap pembacaan surah Yāsīn yang dilaksanakan oleh santri putri Roudlotul Jinan ini di resepsi dengan teori Jauss yang dikenal dengan horizon harapan, teori Jauss ini lebih menitikberatkan pada sejarahnya. Yaitu dalam penelitian ini harapan yang di inginkan oleh pembaca dari pembacaan surat Yāsīn