Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1491
Title: | Amanah Dalam Al-Qur‟an ( Analisa Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili Dalam Tafsir Al-Munîr Fî Al-Aqîdah Wa Al-Syarî‟ah Wa Al-Manhaj) |
Authors: | Nadya Rachmi Wulandari, 17210862 |
Advisor: | Mamluatun Nafisah |
Issue Date: | 2021 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Tanpa kita sadari dalam kehidupan manusia di muka dunia ini memang penuh dengan amanah dan tanggungjawab. Setiap perbuatan manusia pasti akan diminta pertanggungjawaban. Menjalankan tugas sesuai yang di amanatkan adalah sesuatu yang esensial dalam membangun tatanan masyarakat yang madani dan sejahtera, terutama untuk konteks kehidupan saat ini. Maka dari itu, penelitian ini memiliki rumusan masalah; Bagaimana Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan ayat-ayat amanah dalam al-Tafsîr al-Munîr fi al-Aqîdah wa al-Syarî‟ah wa al-Manhaj Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data penulis menggunakan penelitian perpustakaan (library research). Dimana penulis menjawab permasalahan yang ada dengan merujuk pada beberapa kitab tafsir, buku-buku artikel, jurnal maupun skripsi yang berkaitan dengan judul tersebut. Adapun sumber data yang diambil berasal dari data primer, yaitu kitab tafsir Al-Munir dan data sekunder dari literatur yang relevan dengan judul di atas. Dan Metode analisis menggunakan metode Tafsir Maudhu‟i (deskriptif analisis). Adapun teori yang digunakan adalah teori Abdul Mustaqim. Adapun hasil dalam penelitian skripsi ini adalah: pertama, Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili mengenai konteks amanah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 283, saling mempercayai. Dalam QS. An-Nisâ‟ [4]: 58, Semua jenis amanah. Dalam QS. Al-„Anfal [8]: 27, Menunaikan beban-beban syari‟at secara sempurna. Dalam QS. Al-Mu‟minûn [23]: 23 yaitu menunaikan amanah. Dalam QS. Al-„Ahzâb [33]: 72, Pentaklifan Syara‟. Dalam QS. Al-Ma‟ârij [70]: 33 yaitu menepati janji. Kedua, Relevansi konsep amanah di era saat ini yaitu dalam berhutang, yaitu terlambatnya rakyat kecil dalam membayar hutang karena ekonomi yang belum stabil. Dalam taklif syara‟ yaitu adanya menyadarkan diri agar menjadi lebih dekat dengan Allah serta menaati perintah-perintah Allah karena mengikuti kajian online. Dalam menepati janji, yaitu hadirnya kesetiaan dalam suatu hubungan yakni dengan menepati janji-janjinya. Dalam kepemimpinan, yaitu pemerintah yang berlaku tidak adil kepada rakyatnya |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1491 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
17210862.pdf | 1.99 MB | Adobe PDF | View/Open | |
17210862_Publik.pdf Restricted Access | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.