Muhammad Sâlim Muhaisin dan Perannya dalam Ilmu Dhabth (Studi kitab Irsyâdu at-Thâlibîn ilâ Dhabthi al-Kitâbi al-Mubîn)

Abstract

Skripsi ini berangkat dari keprihatinan penulis terhadap masyarakat Indonesia yang mayoritas belum memahami ilmu dhabth. Mushaf-mushaf dari wilayah maghribi, yaitu mushaf yang berkembang dikawasan Afrika utara seperti Mesir, Libya, Tunisia, al-Jazair, Mauritania, dan Maroko memiliki cukup banyak perbedaan dengan mushaf-mushaf masyâriqah yang pada umumnya berkembang di Jazirah Arab, termasuk Indonesia dalam aspek dhabthnya. Di era yang serba digital sekarang ini, mushaf-mushaf dari berbagai negara tersebut dengan mudah bisa diakses lewat internet sehingga terjadi kebingungan di tengah masyarakat, bahkan sebagian masyarakat salah persepsi terkait dengan perbedaan tersebut. Sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir penulis merasa harus ikut andil dalam membumikan ilmu dhabth. Melihat kondisi saat ini, minimnya pengajar maupun peneliti dalam ilmu dhabth. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis mengangkat satu tokoh ilmu dhabth kontemporer dan menganalisis pemikirannya yakni, Muhammad Sâlim Muhaisin. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yakni mengangkat tokoh yang sama. Namun berbeda dalam bidang kajian keilmuannya. Jika penelitian sebelumnya mengkaji pemikiran Sâlim Muhaisin dalam ilmu qira’at, penelitian penulis mengkaji pemikiran Sâlim Muhaisin dalam ilmu dhabth. Sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang berebeda dengan peneltian sebelumnya. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan kitab Irsyâdu at-Thâlibîn ilâ Dhabthi al-Kitâbi al-Mubîn sebagai sumber primernya. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematis yakni, aktifitas seseorang dideskripsikan berdasarkan seujmlah tema (topik) yang menggunakan konsep-konsep yang biasanya dipakai untuk mempelajari suatu bidang keilmuan tertentu. Dan penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analits. Setelah melakukan analisis pemikiran dhabth Muhammad Sâlim Muhaisîn, dapat disimpulkan bahwa Salȋm Muhaisin banyak merujuk pendapat-pendapat ulama dhabth terdahulu. Namun, yang membedakan kitab Irsyâdu at-Thâlibîn dengan karya ulama dhabth lainnya ialah, kitab tersebut disajikan dengan ringkas namun padat serta menggunakan bahasa ‘Arab yang mudah dipahami bagi orang-orang selain ‘Arab (‘ajam). Selain itu, kitab tersebut turut serta meramaikan khazanah keilmuan Islam