Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1505
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorIstiqomah-
dc.contributor.authorUmi Farihah, 17210906-
dc.date.accessioned2021-10-28T07:22:09Z-
dc.date.available2021-10-28T07:22:09Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1505-
dc.description.abstractPerkembangan globalisasi berpengaruh terhadap pemenuhan gaya hidup pada masyarakat saat ini. Gaya hidup yang berkembang pada masyarakat saat ini salah satunya adalah gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme yang terjadi pada masyarakat saat ini adalah pola atau tingkah laku seseorang yang hanya mementingkan terpenuhinya hawa nafsu belaka dan hal tersebut dijadikan sebagai tujuan utama ia hidup. Dengan begitu gaya hidup hedonisme menyebabkan adanya kesenjangan sosial. Namun gaya hidup hedonisme pada saat ini menjadi gaya hidup yang banyak diikuti oleh masyarakat. Berangkat dari latas belakang di atas, penulis ingin menganalisis lebih dalam supaya dapat menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang banyak terjadi pada masyaraka modern saat ini. Dengan berfokus pada rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pandangan Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan gaya hidup hedonisme? 2) Bagaimana relevansi pandangan Sayyid Quthb terhadap hedonisme pada masyarakat saat ini? Penelitian ini temasuk ke dalam penelitian Pustaka (library research) yang besifat deskriptif. Sumber data utamanya adalah kitab tafsi fî Zhilâl Al-Qur’ân. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku, junal-junal, dan karya ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori tematik Hasan Hanafi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, gaya hidup yang tidak dibenarkan oleh Al-Qur’an adalah gaya hidup hedonisme. Menurut Sayyid Quthb gaya hidup hedonisme adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan anjuran Al-Qur’an, yaitu hidup secara hemat. Gaya hidup hedonisme juga tidak mematuhi perintah Allah SWT untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan. Penafsiran Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat hedonisme memiliki relevansi untuk kehidupan masyarakat pada saat ini. Karena gaya hidup hedonisme yang bekembang di masyarakat saat ini cenderung berfoya-foya dan lebih berkonotasi materi. Bagi para pengikut gaya hidup hedonisme, kenikmatan diukur dari sisi materi saja. Kecenderungan ini terlihat dalam bebagai kebijakan pada berbagai bidang ekonomi tanpa memperhitungkan xvii konsekuensi logisnya. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri gaya hidup hedonisme yang dikemukakan Sayyid Quthben_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjecthedonismeen_US
dc.subjectglobalisasien_US
dc.titleGaya Hidup Hedonisme (Studi Analisis Kitab Tafsir fî Zhilâl Al-Qur’ân Karya Sayyid Quthb w. 1966 M)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17210906.pdf
  Restricted Access
1.24 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
17210906_Publik.pdf
  Restricted Access
847.99 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.