Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1508
Title: Nadzar Istri Imran Dalam Al- Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Klasik, Pertengahan dan Kontemporer)
Authors: Zulfi Ida Syarifah, 17210912
Advisor: Muhammad Ulinnuha
Issue Date: 2021
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi kisah istri Imran yang sudah usia tua dan ingin mempunyai anak, sehingga ber-nadzar bahwa jika anaknya lahir nanti akan menyerahknnya ke Baitul Maqdis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut. Penulis ingin menganalisa penafsiran para mufasir klasik, pertengahan dan kontemporer tentang "Nadzar Istri Imran dalam Al- Qur`an surat Ali-`Imrȃn ayat 33-37 (Studi Komparatif Tafsir Klasik, Pertengahan dan Kontemporer)". Nadzar merupakan suatu keinginan yang mendalam dari hati seseorang dengan penuh keihlasan dan ketaatan kepada Allah SWT dan agamanya, dengan harapan agar keinginannya terkabul, sehingga diwajibkan atas dirinya mengerjakannya. Metode penulisan skripsi ini menggunakan studi komparasi, yaitu dengan cara membandingkan penafsiran-penafsiran mufasir. Tujuannya untuk mencari persamaan dan perbedaan mana yang unggul dan mana yang lemah diantara penafsiran para mufasir tersebut, baik metodologi maupun subtansi penafsirannya. Skripsi ini termasuk penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian library research (kepustakaan), dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dokumentasi dengan berpegang pada ayat-ayat Al-Qur`an yang terkait dengan nadzar, dan buku-buku yang relevan dengan tema pokok kajian penelitian ini, sedangkan untuk menganalisis penelitian ini dengan menggunakan analisi teori al-Farmawî. Hasil temuan penelitian ini menujukkan bahwa dalam menenafsiran tentang nadzar istri Imran adalah 1. Mufasir klasik, nadzar adalah tekat dan janjinya untuk mengabdikan dirinya kepada Allah SWT. 2. Mufasir tengah, nadzar merupakan kewajiban atas seorang hamba yang diwajibkan atas dirinya sendiri. 3. Mufasir kontemporer nadzar adalah kebajikan yang sesuai dengan tuntunan agama yang tidak diwajibkan oleh agama, tetapi diwajibkan sendiri oleh seseorang atas dirinya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun persamaanya adalah semua mufasir menafsirkan bahwa keluarga Imran dan istrinya adalah agama Islam, dan nadzar Hanna karena ketaatnnya kepada Allah SWT. Sedangkan perbedaanya adalah pada penafsiran periode klasik lebih lengkap, periode tangah sudah meluas dengan idiologi madzhab penafsiran mufasir, sedangkan penafsiran kontemporer sudah umum disesuaikan dengan kelimuan dan kondisi masyarakat, untuk mufasir yang lebih unggul dalam hal ini penulis menemukan pada tafsir ath Thobari
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1508
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17210912.pdf
  Restricted Access
2.35 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.