Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1513
Title: Kekuatan Komunikasi Intrapribadi (KIP) Penghafal Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
Authors: Dinda Meyliana Rosa, 17220042
Advisor: Isman Iskandar
Issue Date: 2021
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Menghafal Al-Qur’an bukan hanya mengandalkan kemampuan kognitif (IQ) saja, melainkan juga dibutuhkan kekuatan komunikasi intrapribadi pada diri seorang penghafal Al-Qur’an. karena tidak sedikit dari penghafal Al-Qur’an yang dalam perencanaan, persiapan, tindakan dan evaluasinya sering berjalan tidak sesuai. Hal tersebut tentu sangat berkaitan dengan kekuatan pada diri sendiri dalam menghadapi godaan yang dating dari diri sendiri, baik sebelum maupun sedang dalam kegiatan menghafal. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana seorang penghafal itu memanajemen dirinya sendiri atau mendakwahi diri sendiri, karena godaan yang paling besar adalah berasal dari diri sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana karakter penghafal Al-Qur’an di Institut Ilmu Al-Qur’an jakarta? Apa saja pesan komunikasi intrapribadi (KIP) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an? Apa saja faktor-faktor yang membuat kekuatan komunikasi intrapribadi (KIP) pada seorang penghafal Al-Qur’an? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penulis memperoleh data dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada teori Komunikasi Intrapribadi (KIP) yang di dalamnya terdapat proses dialog pada diri sendiri seperti perencanaan akal dengan kecerdasan IQ, penataan roh dengan kecerdasan SQ, penerapannya dengan kecerdasan nafsQ dan mengevaluasi dengan kecerdasan EQ. teori ini adalah gabungan antara teori Barat dan Timur, yang dikembangkan oleh Armawati Arbi melalui pemahaman Baharuddin. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kecerdasan kekuatan komunikasi intrapribadi sangat memengaruhi karakter penghafal Al-Qur’an. Namun masih ada beberapa penghafal Al-Qur’an yang mengabaikan pesan komunikasi intrapribadi dalam kehidupan sehari-hari, akibatnya terjadi ketidakseimbangan dalam proses menghafal, bahkan berpengaruh terhadap parilaku atau akhlak seorang penghafal Al-Qur’an itu sendiri. Tetapi tidak sedikit dari beberapa penghafal Al-Qur’an yang mau bangkit dan semangat lagi dari kegagalan karena adanya faktor pendukung dari dalam maupun luar dirinya. Diri sendiri menjadi faktor utama yang memacu untuk bangkit dari setiap kegagalan, tetapi diri sendiri juga sering menjadi faktor penghambat dalam proses tersebut. Kemudian faktor lingkungan, teman, dan keluarga juga dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambatnya
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1513
Appears in Collections:Skripsi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17220042.pdf
  Restricted Access
1.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.