Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1521
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sofian Effendi | - |
dc.contributor.author | Sitti Amalia Latama, 16210793 | - |
dc.date.accessioned | 2021-11-04T07:27:35Z | - |
dc.date.available | 2021-11-04T07:27:35Z | - |
dc.date.issued | 2021 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1521 | - |
dc.description.abstract | Kisah-kisah dalam Al-Qur’an banyak ditemukan pada kehidupan masyarakat. Penyampaian melalui kisah juga dianggap mampu membekas pada jiwa dan memiliki pengaruh besar dalam menanamkan mindset pada diri seseorang, karena dengan kisah, pembaca atau pendengar akan mampu menangkap pesan tanpa melalui indoktrinasi dan instruksi yang serius. Dunia akhir-akhir ini sedang heboh dengan wabah penyakit menular, covid-19. Membuat penulis tertarik meneliti lebih dalam terkait ayat-ayat kisah yang menceritakan tentang wabah penyakit menular yang di abadikan dalam Al-Qur’an untuk melihat bagaimana Al-Qur’an mengabadikan dan menggambarkan hal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi pustaka. Sumber data primer dalam penelitian ini bersumber dari kitab pokok tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm Al-Qur’ân, tafsir al-Marâghî, dan Shafwah at-Tafâsîr. Adapun data sekundernya, ialah kitab tafsir, buku, jurnal, dan lain-lain. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis. Dengan menggunakan metode tafsir maudhu’i atau tematik. Hasil penelitian ini adalah penafsiran terhadap ayat-ayat kisah terkait wabah penyakit ini selalu di awali dengan penyimpangan pelaku manusia dalam masyarakat. Seperti pasukkan Thalut yang tidak tahan terhadap ujian, kaum Nabi Shaleh yang berkhianat, dan ambisi Abrahah untuk menguasai dan merobohkan Ka’bah. Hal ini bisa terjadi karena manusia yang senantiasa memuja pikiran dan memanjangkan nafsunya sehingga mereka melupakan hakikat mereka di muka bumi, sebagai hamba Allah. Pada penafsiran ayat, yang secara tersurat memuat tentang wabah penyakit hanya terdapat pada tafsir al-Marâghî (w. 1952 M) pada QS. Al-Fîl [105]: 3-4. Kemudian respon terhadap peristiwa Thalut dan tentaranya mengandung nilai-nilai kesabaran, kepatuhan pada Tuhan, dan keyakinan akan pertolongan Allah. Pada kisah kaum Tsamud dan Nabi Sholeh, termaktub bahwa adzab yang menimpa suatu kaum tak lain karena perbuatan tangannya sendiri dan kekufurannya pada Tuhan. Dan peristiwa musnahnya pasukan gajah merupakan nikmat besar yang Allah beri pada penduduk Makkah, dengan mengirim bala tentara-Nya untuk memusnahkan musuh-musuh mereka. Penafsiran ayat-ayat kisah ini, masih relevan. Karena pada penyebaran virusnya sangat cepat dan menelan korban jiwa. Term wabah ujian, azab, dan nikmat Allah pun, masih cocok untuk dipakai | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Wabah | en_US |
dc.subject | Penyakit Menular | en_US |
dc.subject | Kisah Al-Qur’an | en_US |
dc.title | Wabah Penyakit Menular pada Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
16210793.pdf Restricted Access | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
16210793_Publik.pdf Restricted Access | 688.17 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.