Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1556
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorHilda Almutiatul Afwa, 17210837-
dc.date.accessioned2021-11-29T04:14:14Z-
dc.date.available2021-11-29T04:14:14Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1556-
dc.description.abstractAl-Qurˋan turun dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, yang salah satunya adalah menyelidiki fenomena alam lewat penafsiran para ulama yang menggunakan penjelasan corak ilmiah yang kemudian dikembangkan oleh para ulama-ulama tafsir dari mulai mufassir klasik hingga modern dengan berbagai macam pendapat. hal ini terbukti dengan hasil pemahaman yang dipopulerkan oleh ulama mufassir klasik-modern ketika menjelaskan ayat orbit bulan di dalam Al-Qurˋan, hal tersebut di bahas oleh ar-Râzî dan Thanthâwî di dalam kitab tafsirnya yang bercorak ilmi yakni mengungkapkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan/astronomi. Berdasarkan hal tersebut yang menarik ketika membahas ayat orbit bulan adalah, mengapa Allah menciptakan bola kecil tersebut yang selalu mengitari bumi di langit. Tentunya terdapat kemanfaatan dari peredaran bulan tersebut. Penelitian ini membandingkan argumentasi ar-razî dan Thanthâwî terkait orbit bulan di dalam Al-Qurˋan, untuk kemudian mendeskripsikannnya berdasarkan penafsiran dari ayat-ayat yang berkaitan dengan orbit bulan menggunakan metode analisa deskriptik analisis. Sumber primernya adalah Al-Qurˋan dan kitab (Tafsir Mafâtih Al-Ghâib dan Tafsir al-Jawâhir fî Tafsir al-Qur’ân Al-Karîm) dan data sekundernya meliputi buku, skripsi, jurnal yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Hasil dari penelitian tentang orbit bulan melalui argumentasi ar-Râzî dan Thanthâwî bahwasannya bulan itu beredar pada orbitnya masing-masing, yang kemudian dari hasil pemikiran kedua mufassir tersebut memiliki perbedaan pandangan tentang penafsiran ayat orbit bulan. Di dalam penafsirannya ar-Râzî tidak menjelaskan bagaimana peredaran bulan tersebut tetapi ar-Râzî hanya membahas tentang bahwa planet itu tidak kenal diam tetapi terus beredar di garis edarnya tersebut yang disebut orbit, kemudian ar-Râzî juga banyak membahas tentang hikmah dari penciptaan peredaran bulan yang banyak manfaatnya, salah satunya adalah kita bisa mengetahui perhitungan waktu. Sedangkan di dalam tafsir Thanthâwî beliau menjelaskan bahwa bulan berjalan disekitar bumi setiap bulan/membutuhkan waktu dua puluh tujuh hari ditambah seperempat hari. Di samping itu, bulan juga beredar di sumbunya sendiri satu kali dalam waktu yang sama seperti yang dibutuhkannya untuk menyempurnakan peredarannya mengelilingi bumi. Juga Thanthâwî menjelaskan tentang fase bulan di dalam kitab tafsirnyaen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectFakhruddîn ar-Râzien_US
dc.subjectThanthâwî Jauharîen_US
dc.subjectOrbit Bulanen_US
dc.titleKONSEP ORBIT BULAN PERSPEKTIF TAFSÎR ‘ILMI (Studi Komparatif Tafsir Mafâtih Al-Ghâib dan al-Jawâhir fî Tafsîr Al-Qur’ân Al-Karîm)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17210837.pdf
  Restricted Access
1.31 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
17210837_Publik.pdf
  Restricted Access
812.15 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.