Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1564
Title: | Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Naquib Al-Attas Tentang Ta'dib |
Authors: | Darna Diko, 213810092 |
Advisor: | Armai Arief Ahmad Fudhaili |
Issue Date: | 2016 |
Publisher: | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang telah diformulasikan Al-Attas bahwa Ta’dib merupakan istilah yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan pendidikan dalam arti Islam karena menurut Al-Attas penonjolan kualitas pada konsep tarbiyah adalah kasih sayang (rahmah) dan bukan pengetahuan (‘ilm), sehingga dalam ta’dib, pengetahuan lebih ditonjolkan daripada kasih-sayang, dalam struktur konseptualnya ta’dib sudah mencakup unsur-unsur pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Oleh kerena itu menurut Al-Attas tidak perlu lagi untuk mengacu kepada konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah, ta’lim dan ta’dib sekaligus. sistem pendidikan yang masih bersifat dikotomis melahirkan manusia yang sekularistik, rasionalistik dan materialistik sehinggga berdampak terjadinya dekadensi moral di akibatkan oleh hilangnya adab (the loss of adab). Oleh karena itu ta’dib merupakan solusi yang paling tepat dan benar untuk pendidikan. Dengan menjalankan ta’dib sebagai konsep pendidikan beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya antara lain adalah nilai tauhid, nilai keadilan (‘adl), nilai kebijaksanaan (hikmah) dan nilai adab sebagai amal (‘amal) akan menjadikan pendidikan di Indonesia lebih maju. Selain itu bahwasanya tujuan pendidikan adalah menciptakan manusia yang baik. “baik” dalam arti manusia yang beradab. Ta’dib jika diterapkan secara komprehensif dan tepat akan menciptakan suatu peradaban yang berkarakter religius, tangguh dan beradab. Adapun konsekuensi yang timbul akibat tidak dipakainya konsep ta’dib sebagai pendidikan adalah hilangnya adab (The loss of adab) yang bisa diartikan sebagai hilangnya keadilan yang dapat menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam pengetahuan, yang semua itu terjadi di kalangan muslimin masa kini, dimana penyebab utamanya adalah kekacauan dan kesalahan dalam hal ilmu. Dan untuk memecahkan masalah besar ini maka, yang harus dilakukan pertama sekali adalah mengatasi masalah hilangnya adab, karena tidak akan ada pengetahuan yang benar bisa ditanamkan tanpa adanya prakondisi adab di dalam diri orang yang mencari dan menerima ilmu. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat literatur atau kepustakaan (library research) yang bercorak kualitatif deskriptif analisis kritis. Adapaun metode yang digunakan adalah metode pendekatan sejarah (Historical Approach), peneliti juga menggunakan metode analisis isi (content analysis). Metode ini digunakan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam pemikiran-pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas khususnya tentang pendidikan sehingga dapat ditemukan hal-hal baru yang dapat memperluas pemahaman terhadap makna pendidikan. Dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku sehingga yang menjadi Sumber utama dalam penelitian ini adalah karya-karya tulis Muhammad Naquib Al-Attas, terutama yang membahas tentang pendidikan, sedangkan karyanya yang membahas tentang masalah selain pendidikan penulis jadikan sebagai bahan pendukung sebagaimana halnya dengan tulisan-tulisan lain yang dianggap relevansi dengan masalah yang diteliti. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1564 |
Appears in Collections: | Tesis S2 Pendidikan Agama Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
213810092-Darna Diko.pdf Restricted Access | 213810092-Tesis | 3.32 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.