Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1585
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sofian Effendi | - |
dc.contributor.author | Nur Khanifa Rahmatika, 17210872 | - |
dc.date.accessioned | 2021-12-20T07:40:35Z | - |
dc.date.available | 2021-12-20T07:40:35Z | - |
dc.date.issued | 2021 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1585 | - |
dc.description.abstract | Bullying adalah perilaku individu atau kelompok terhadap individu lain yang berupa kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis yang membuat korban sakit hati, bahkan sampai tertekan dan biasanya menyebabkan korban berbuat nekat seperti bunuh diri maupun membunuh pelaku bullying. Kasus bullying yang terjadi di Indonesia cukup tinggi, hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana penafsiran ayat-ayat bullying dan cara menyikapinya dengan perspektif Al-Qur‟an. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan telaah kepustakaan (library research). Sumber data primer yang digunakan adalah kitab tafsir Shafwat al-Tafâsîr dan sumber data skundernya adalah literatur karya para ulama lainnya yang relevan dengan tema dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan Ash-Shabuni menafsirkan kata sakhr, istihza‟, al-lamz dan hamaza, bermakna sama yaitu menghina atau merendahkan seseorang dengan cara menertawakan atau mengungkapkan perkataan kasar atau kotor sehingga menyakiti hati orang yang bersangkutan. Ash-Shabuni menjelaskan terkait kata sakhr yang digunakan Al-Qur‟an dalam bentuk fi‟il mudhari‟ yang menunjukkan bahwa bullying ini terjadi secara berulang-ulang dan akan terjadi pada masa yang akan datang. Kata yang lain adalah zhalama artinya orang-orang yang melampaui batas atau melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan orang lain baik dalam hal fisik, harta benda, maupun psikis. Cara yang dapat dilakukan agar tidak menjadi pelaku maupun korban bullying adalah dengan cara bertafakur, mengambil pelajaran atas apa yang ditimpakan Allah swt. kepada orang-orang terdahulu yang melakukan bullying, menjauhi rasa curiga dan berburuk sangka kepada orang lain, berhati-hati dalam setiap persangkaan, menunaikan perintah dan menjauhi larangannya serta bertaubat dari segala kesalahan, menghidupkan dalam hati bahwa perilaku bullying ini sangat besar dosa dan tanggunganny | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Bullying | en_US |
dc.subject | Perspektif Al-Qur‟an | en_US |
dc.subject | Shafwat al-Tafâsîr | en_US |
dc.title | Bullying Perspektif Al-Qur’an (Studi Atas Shafwat al-Tafâsîr) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
17210872.pdf Restricted Access | 1.19 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
17210872_Publik.pdf Restricted Access | 838.93 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.