Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/159
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Istiqomah | - |
dc.contributor.author | Laila Mawaddatur Rofiqoh, 15210663 | - |
dc.date.accessioned | 2019-11-08T06:24:15Z | - |
dc.date.available | 2019-11-08T06:24:15Z | - |
dc.date.issued | 2019 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/159 | - |
dc.description.abstract | Al-Qur’an menjadi kitab yang sangat mengesankan bagipembacanya karena ia memiliki hakikat yang sama mengenai arti dan tujuannya. Salah satu keunikan yang ditemukan di dalam al-Qur’an adalah segi penyampaian dan pengajarannya. Metode pengajarannya bermacam-macam, salah satunya adalah metode amtsâl. Penelitian tentang ayat-ayat amtsâl dalam al-Qur’an menarik untuk dikaji dan ditelaah. Sehingga penulis mengangkat tema dengan memilih ayat amtsâl tentang perumpaan kehidupan dunia dan perumpamaan berinfak perspektif al-Qusyairi dalam tafsirnya Lathâ’if al Isyârât dengan corak sufi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana makna ayat-ayat amtsâl mengenai kehidupan dunia dan berinfak dalam al-Qur’an menurut penafsiran al-Qusyairi. Imam al-Qusyairi mengatakan bahwa perumpamaan dunia dalam al- Qur’an seperti air hujan yang turun dari langit. Secara isyari, al-Qusyairi menafsirkan kehidupan dunia seperti minuman yang manis tapi beracun, berupa madu tapi pahit rasanya setelah ditelan. Ia juga mengungkapakan bahwa dunia seperti permainan dan senda gurau. Penafsirannya tentang hal ini yaitu ia menganggap dunia ini seperti mimpi. Maksudnya adalah pada saatnya nanti manusia akan bangun dari mimpi tersebut. setelah terbangun dari maimpi itulah yang disebut dengan kampung akhirat. Maka dari itu, dalam perilaku zududnya, ia menerapkan prinsip zuhudnya dengan dua tataran, yaitu tataran maqâm dan akhlâq. Dalam tataran maqâm, al-Qusyairi cukup ekstrem dalam zuhudnya mengenai kehidupan dunia ini. Baginya, zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu tentang dunia dan seisinya dan berpaling kepada Allah swt. Sedangkan dalam tataran akhlâq, ia cukup moderat dalam perilaku zuhudnya menghadapi dunia yang fana ini. Zuhud baginya bukan berari meninggalkan dunia seisinya, tetapi menurutnya adalah menggunakan hal-hal duniawi yang ia miliki untuk jalan menuju Allah swt. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | amtsâl | en_US |
dc.subject | al-Qusyairi | en_US |
dc.subject | Lathâif al Isyârât | en_US |
dc.title | Permisalan Kehidupan Dunia Perspektif Al-Qusyairi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
15210663.pdf Restricted Access | 4.62 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
15210663_Publik.pdf Restricted Access | 1.52 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.