Peran Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Dalam Proses Pembelajaran Daring Pada Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) Di RA Labschool IIQ Jakarta

Abstract

Disaat pandemi seperti ini, RA Labschool IIQ Jakarta memberlakukan kebijakan belajar dari rumah. Dan yang penulis lihat masih banyak orang tua yang belum menerapkan pola tertentu dalam mengembangkan kedisiplinan saat pembelajaran daring di masa pandemi ini. Melalui pola asuh yang baik, anak akan diarahkan bagaimana membiasakan diri melakukan hal-hal secara teratur dan terjadwal. Agar orang tua dapat berperan dalam menerapkan kedisiplinan dalam pembelajaran daring. Rumusan masalah penelitian ini adalah, bagaimana peran orang tua terhadap kedisiplinan dalam pembalajaran daring dikelompok B serta faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan kedisiplinan saat pembelajaran daring, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui peran orang tua terhadap kedisiplinan anak dalam pembelajaran daring dikelompok B RA Labschool IIQ Jakarta, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan kedisiplinan saat pembelajaran daring. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif Kualitatif. Data diperoleh dari RA Labschool IIQ Jakarta. Sedangkan pengumpulan data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumennya yaitu peneliti sendiri dan pengumpulan data reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapakan bahwa peran orang tua terhadap kedisiplinan anak dalam mengikuti pembelajaran daring kelompok B di RA Labschool IIQ Jakarta dapat dibilang terlaksana dengan baik. Dari hasil penelitian terdapat faktor pendukung yang dialami orang tua dalam menemani anak belajar daring diantaranya, partisipai aktif orang tua, komunikasi yang baik antar guru dan orang tua, Home Visit, dan peran guru aktif. Anakpun mampu menerapkan nilai-nilai kedisiplinan saat pembelajaran daring. Adapun faktor penghambat seperti orang tua yang kurang mendukung dalam pproses pembelajaran, kurangnya waktu bertemu antara guru dan siswa, kondisi internet yang tidak stabil, kondisi psikologis anak yang berubah-ubah, mulai jenuh dan konsentrasi anak mudah teralihkan