Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/161
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorIffaty Zamimah-
dc.contributor.authorMustika Septiana Sari, 15210670-
dc.date.accessioned2019-11-08T06:27:47Z-
dc.date.available2019-11-08T06:27:47Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/161-
dc.description.abstractPada era modernisasi ini, media sosial berperan penting bagi masyarakat guna mendapatkan informasi, khususnya dalam bidang agama. Media sosial yang menjadi bahan penelitian dan sangat berperan aktif dalam proses penyebaran dakwah adalah televisi dan YouTube. Berkat media sosial, muncullah seorang dai selebriti (popular), menjadi sorotan media, dan dikenal oleh masyarakat luas. Namun, peneliti merasa haruslah dilakukan penelitian pada bacaan Al-Qur`an para dai. Karena dai merupakan penerus para nabi yang harus menyampaikan ajaran islam dan menyampaikan kaidah membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar. Kadang kala dijumpai dalam media sosial bahwa bacaan Al-Qur`an dai tidak menggunakan kaidah ilmu tajwid. Disinilah peneliti menganggap hal ini sebagai suatu masalah, karena banyak masyarakat yang menggunakan media sosial sebagai tempat menambah wawasan ilmu agama. Maka hal ini perlulah untuk di kritisi. Selain penelitian ini, pada tahun-tahun sebelumnya belum ada seorang peneliti yang membahas mengenai hal yang sama dengan objek dan literature yang sama pula. Kebanyakan penelitian lebih terfokus kepada metode dakwah yang dibawakan oleh para dai, tidak ada yang membahas bacaan Al-Qur`an para dai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif kualitatif dengan jenis studi terhadap lapangan terhadap media telvisi dan youtube Peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Channel YouTube, media televisi dan juga buku Metode Maisûrâ (buku tajwid Al-Qur`an) merupakan sumber utama (primer). Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah melalui studi pustaka, observasi terhadap media televisi dan channel YouTube, wawancara, dan dokumentasi. Setelah diteliti dan di analisis, standar bacaan para dai di media sosial tidak memperhatikan kaidah ilmu tajwid, makhraj huruf hijaiah, dan sifat huruf hijaiah. Peneliti juga menarik kesimpulan bahwa, yang melatarbelakangi para dai berbeda-beda dalam bacaan Al-Qur`an (tajwid dan makhraj huruf hijaiah) adalah diantaranya para dai tersebut mengucapkan ayat-ayat Al-Qur`an dengan maksud menyampaikan isi ceramah, dan ayat Al-Qur`an sebagai penguat isi ceramahnya, bukan berniat membaca Al- Qur`an semata-mata saja. Peneliti juga menganggap bahwa bacaan para dai seperti itu dikarenakan terbawa dan atau mengikuti nada ceramah yang dilakukan, latar belakang suku (jawa, sunda, aceh, dll.), bahasa sehari-hari, latar belakang pendidikan, perbedaan guru dan qira`at yang dipakai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectselebritien_US
dc.titleAnalisis Bacaan Al-Qur`an Dai/ah Selebriti (Studi Analisis Ilmu Tajwid)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210670.pdf
  Restricted Access
5.22 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
15210670_Publik.pdf
  Restricted Access
1.88 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.