Efektifitas Video Call dalam Metode Yanbu'a pada Pembelajaran Tahfiz di SDIT Al-Azkar Pamulang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas video call dalam metode yanbu’a pada pembelajaran taḥfīẓ di SDIT Al-Ażkar Pamulang juga untuk menganalisa kualitas taḥfīẓ siswa/siswi SDIT Al-Ażkar Pamulang yang dihasilkan melalui video call, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran taḥfīẓ melalui aplikasi video call pada siswa/siswi SDIT Al-Ażkar Pamulang. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis kualitatif. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis data secara induktif. Sumber penelitiannya primer, yakni sumber yang langsung didapat dari sumbernya dan dikumpulkan secara langsung dari informan yang nantinya akan peneliti lakukan di lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kepada kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru, peserta didik, dan wali murid. Adapun sumber skundernya didapatkan dari berbagai literatur, artikel, jurnal ilmiah, dokumen-dokumen, serta data relevan yang diunduh secara on-line melalui internet dan penelitian relevan lainnya serta data hasil observasi yang berkaitan dengan fokus penelitian. Setelah dilakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa Penggunaan video call dalam metode yanbu’a pada pembelajaran taḥfīẓ di SDIT Al-Ażkar Pamulang adalah tidak efektif karena adanya beberapa kendala, begitu juga dalam hal Kualitas taḥfīẓ siswa/siswi SDIT Al-Ażkar Pamulang yang dihasilkan dari pembelajaran taḥfīẓ Al-Qur’an melalui aplikasi video call dalam metode yanbu’a adalah tidak maksimal yakni bisa dikatakan tidak bagus. Faktor pendukung dalam pembelajaran taḥfiẓ dalam metode Yanbua’a melalui aplikasi video call pada siswa/siswi SDIT Al-Ażkar Pamulang diantaranya adalah orang tua berada di lokasi yang dekat sekolah, hampir semua orang tua memiliki hanphone Android, laptop dan tap dan juga adanya akses internet, kuota maupun pulsa. Selain itu juga terdapat penghambat dalam pembejaran tersebut yaitu kebanyakan wali siswa/siswi tidak semua memahami hanphone Android, beberapa guru yang belum memiliki sertifikat resmi dari lembaga yanbu’a serta sistem penyetoran dari hasil pembelajaran taḥfiẓ tidak dilakukan secara talaqqi.