Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/167
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | M. Hizbullah | - |
dc.contributor.author | Istiqomah, 15220008 | - |
dc.date.accessioned | 2019-11-12T02:02:28Z | - |
dc.date.available | 2019-11-12T02:02:28Z | - |
dc.date.issued | 2019 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/167 | - |
dc.description.abstract | Dakwah adalah salah satu aktivitas yang berusaha menyampaikan pesan-pesan ilahi kepada manusia sehingga manusia bisa kembali kepada Allah dan menjalankan apa yang diperintahkan Allah serta meninggalkan larangannya. Agar berdakwah bisa berjalan lancar dan tercapai apa yang diharapkan, maka diperlukan cara atau metode dakwah yang tepat sehingga dakwah mencapai tujuannya. Al-Qur`an adalah petunjuk bagi manusia. Sehingga dalam konteks dakwah sekalipun Allah telah menjelaskan bagaimana metode dakwah yang harus digunakan oleh seorang dai dalam berdakwah. Banyak ayat Al-Qur`an yang berbicara tentang metode dakwah, diantaranya yaitu surat Ali-Imran ayat 104, an-Nahl ayat 125 dan Thâhâ ayat 43-44. Adapun maksud ayat ini akan lebih jelas lagi apabila dilihat dengan penafsiran para ulama diantaranya yaitu tafsir Al-Misbah dan tafsir Al-Azhar yang merupakan mufasir Indonesia yang sangat terkenal akan keilmuannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif dengan berusaha menjelaskan pemikiran dan pandangan M. Quraish Shihab dan Hamka yang membahas tentang ayat metode dakwah sehingga akan terlihat bagaimana kedua mufasir memandang ayat-ayat metode dakwah tersebut. Hasil penelitian dari penafsiran Quraish Shihab dan Buya Hamka, kedua mufasir menjelaskan bahwa Kewajiban dakwah adalah bagi semua umat muslim, akan tetapi harus ada kelompok khusus yang menjadi inti gerakan dakwah yang termaksud dalam surat Ali-Imran ayat 104. Lalu, metode dakwah yang disebutkan dalam an-Nahl ayat 125 yaitu metode hikmah, mau`izhah al-hasanah dan jidal. Dan terakhir dalam surat Thâhâ ayat 43-44 metode dakwah untuk para penguasa dijelaskan dengan menggunakan kelemahlembutan agar hatinya bisa menerima dan diharapkan mau mengikuti apa yang disampaikan dalam pesan dakwah. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Dakwah | en_US |
dc.subject | Metode Dakwah | en_US |
dc.subject | Quraish Shihab | en_US |
dc.title | Metode Dakwah Dalam Al-Qur`an Surat Ali Imran 104 An-Nahl 125 dan Thaha 43-44 menurut pandangan M.Quraish Shihab dan Hamka | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Istiqomah (15220008).pdf Restricted Access | 3.96 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.