Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1686
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Munif Suratmaputra | - |
dc.contributor.advisor | Pahrurraji | - |
dc.contributor.author | Mustaqim, 219430260 | - |
dc.date.accessioned | 2022-04-16T04:06:49Z | - |
dc.date.available | 2022-04-16T04:06:49Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1686 | - |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa metode tanya jawab Nabi Mūsa dan Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82 dan untuk menganalisa relevansi metode tanya jawab antara keduanya dalam surat tersebut terhadap Pendidikan Islam. Tesis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Moh. Sya’roni Hasan dan (2019). Persamaannya adalah pada surat Al Kahfi dan pada ayat yang sama tentang adab murid kepada guru dalam pendidikan tasawuf. Sedangkan perbedaannya, terletak pada objek penelitian dimana penelitian terdahulu meneliti tentang adab murid kepada guru dalam pendidikan tasawuf, sementara penulis meneliti tentang metode tanya jawab Nabi Mūsa dan Nabi Khidir serta relevansinya terhadap Pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menganalisa metode tanya jawab Nabi Mūsa dan Nabi Khidir. Adapun sumber penelitian berupa sumber data primer yang terdiri atau yang didapat dari tafsir-tafsir klasik dan juga tafsir-tafsir kontemporer, Sementara itu data sekunder berupa buku, jurnal, tesis, undang – undang, data dan artikel yang diperoleh dari internet, yang memiliki atau berkaitan dengan judul yang penulis teliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Metode tanya jawab Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82 adalah Tanya jawab interaktif dan kritis dan dengan menggunakan bahasa yang paling sopan dan lemah lembut. Nabi Khidir sebagai guru tidak menjawab langsung terhadap pertanyaan Nabi Musa, karena sesuai kontrak belajar pada awalnya, dan 2. Relevansi metode Tanya jawab antara keduanya dalam surat tersebut terhadap pendidikan Islam sekarang adalah ada relevansinya, yaitu terbukanya ruang untuk tanya jawab dalam proses pembelajaran, dengan demikian pendidikan doktrin dengan sendirinya dapat diminimalisir dan seorang murid boleh bertanya secara kritis kepada gurunya, namun dengan syarat-syarat dan adab-adab yang sudah ditentukan oleh agama, yaitu berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah dan penjelasan ulama. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Metode tanya jawab | en_US |
dc.subject | Nabi Mūsa | en_US |
dc.subject | Nabi Khidir | en_US |
dc.subject | Pendidikan Islam | en_US |
dc.title | Metode Tanya Jawab Nabi Musa dan Nabi Khidir Serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam (Telaah Surat Al-Kahfi Ayat 60-82) | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Pendidikan Agama Islam |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
219430260-Mustaqim.pdf Restricted Access | 219430260-Tesis | 1.6 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.