Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1693
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Abdul Muhaimin Zen | - |
dc.contributor.advisor | Ahmad Fatoni | - |
dc.contributor.author | Hamzah Fansyuri, 218410816 | - |
dc.date.accessioned | 2022-04-29T08:01:44Z | - |
dc.date.available | 2022-04-29T08:01:44Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1693 | - |
dc.description.abstract | Dengan kemajuan teknologi yang mencetak mushaf cetak berpuluh-puluh ribu setiap harinya, produk kemajuan teknologi itu tidak mampu menggantikan peran mushaf kuno seutuhnya, terlebih dalam ritual-ritual yang biasa dilakukan di tengah masyarakat Desa Sajang. Mushaf kuno memiliki dualitas nilai; nilainya sebagai Firman Tuhan dan sebagai warisan leluhur. Oleh karena itu, cara penghormatannya juga berbeda dengan cara menghormati mushaf secara umum. Penelitian ini mengungkap cara dan model penghormatan tersebut dengan mengambil kata-kata dan perilaku tersebut yang dituangkan dengan menulis dan menganbil gambar-gambar yang dianggap penting dan bermanfaat. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memfokuskan penelitian kepada metode-metode masyarakat dalam meresepsi ayat-ayat Al-Qur’an. Lebih lanjut, realitas penghormatan mushaf di tengah-tengah masyarakat tradisional diteliti menggunakan pendekatan resepsi dan living Quran dalam melihat gejala-gejala yang mendorong masyarakat setempat yang masih mempertahankan ritual penghormatan mushaf kuno di tengah arus modernitas. Setelah melalui langkah-langkah penelitian, maka penulis berhasil menemukan beberapa kesimpulan: (1) Masyarakat Desa Sajang menghormati mushaf kuno Tembaruk dengan beragam cara, artinya ada cara penghormatan yang berbeda antara mushaf kuno dan mushaf cetak. (2) latar belakang masyarakat Desa Sajang di dalam menghormati mushaf kuno karena keataatan mereka terhadap orang tua yang dianggap bijakasana dan harus dijaga. Selain perintah leluhur, penghormatan terhadap mushaf juga dilakukan dalam rangka menghindari kesengsaraan hidup (bahla). (3) Resepsi penghormatan terhadap mushaf kuno terletak kepada pengaruh-pengaruh alam bawah sadar. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Resepsi Masyarakat | en_US |
dc.subject | Mushaf Kuno Tembaruk | en_US |
dc.title | Resepsi Masyarakat Terhadap Mushaf Kuno Tembaruk di Desa Sajang Kecamatan Sembalun NTB (Living Qur’an) | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
218410816-Hamzah Fansyuri.pdf Restricted Access | 218410816-Tesis | 1.98 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.