Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir

Abstract

Universalitas dan Komprehensifitas Al-qur'an ketika didekati dan ditafsiri berdasarkan kepentingan subjektif mufasir, tentu akantercerabut dan pada tahap tertentu akan hilang. Kekhawatiran akan tercerabutnya universalitas dab Komprehensivitas Al-Qur'an ini, coba dijawab oleh seorang inteltual jebolan Al-Azhar University, 'Abd al-Wahhad Fayed (1936-1999 M), melalui metode kritik tafsir infiltratif (al-dakhir) nya. Hanya Saja, Tawaran metode kritis Fayed ini masih menyisakan permasalahan, terutama pada sisi sistematika dan struktur metodisnya. Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti, menyelami dan menghirup aroma kritis Fayed itu melalui proses rekonstrukti dan restrukturisasi metodik dengan pisau analisis dan pendekatan ilmu-ilmu kontemporer, terutama teori kritik hadis, kritik sastra dan hermenutika objektif. Walhasil, penulis buku dengan tajuk "Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir" ini pun berhasil di[ersembahkan ke hadapan sidang pembaca yang budiman. Secara Umum, buku ini berisi tentang metode kritik infiltratif (al-dkahil) gagasan Fayed dan proses rekontruksinya. Hasil rekonstruksi dan restrukturisasi metode kritik tafsir infiltratif Fayed melahirkan bangunann baru metodelogi kritik tafsir yang penulis sebut dengan nama " metode ktirik evaluasi-rekonstruktif". Secara operasional, metode baru ini terdiri dari dua wilayah kajian kritis, ekstrinsik dan intriksik. kajian ekstrinnsik diorientasikan pada studi kritis personalitas mufasir dengan mengkaji aspek motivasi, ideologi dan produk (content)tafsir Al-qur'an. Kritik metodologis dianalisa melalui dua aspek; aspek teknis dan hermenutik, sementara kritik content tafsir dianalisis melalui tiga aspek; kualitas, orisinalitas dan universalitas tafsir