Manuskrip Kitab Tajwid dan Qiraah Karya Ulama Jawa Barat (Kajian Filologi terhadap Naskah Kitab at-Ta’rifat Karya KH. Ahmad Syahid dan KH. Hasan Bisri)

Abstract

Naskah at-Ta’rifât merupakan naskah unik yang memuat definisi istilah-istilah penting dalam ilmu Tajwid dan Qiraah. Penelitian terhadap manuskrip ini bertujuan untuk mengungkap motif penulisannya berikut menganalisa arti penting eksistensinya bagi pengajaran ilmu Tajwid dan Qiraah di Jawa Barat. Selain itu, ditemukan banyak jenis kesalahan tulis di dalam korpus utamanya. Oleh karenanya, naskah ini juga perlu diemendasi ulang serta dianalisa ragam kesalahan tulisnya. Maka untuk mewujudkan misi ini, perlu dilakukan sebuah kajian filologis terhadap teks dari naskah tersebut dengan at-Ta’rifât sebagai sumber primernya dan literatur-literatur kepustakaan lainnya sebagai sumber sekundernya (library research). Teknik penghimpunan data dilakukan secara dokumentatif juga melalui wawancara tidak terstruktur. Itu artinya, penelitian ini juga bersifat kualitatif. Hasilnya, terungkap fakta menarik bahwa ternyata naskah ini awalnya adalah catatan pribadi KH. Hasan Bisri (intrinsic motive) dari perkuliahan KH. Ahmad Syahid. Setelah itu, naskah ini dipublikasikan atas dasar kegelisahannya melihat kondisi para santri yang dalam tinjauannya banyak yang belum faham dasar-dasar ilmu Tajwid dan Qiraah dengan benar. Dengan memperoleh support langsung dari gurunya, naskah ini pun akhirnya disebarkan dengan dilengkapi berbagai data tambahan dari berbagai referensi (extrinsic motive). Selain itu, naskah ini ternyata juga mempunyai arti penting dibalik eksistensinya: Pertama, telah turut berkontribusi menambah khazanah ulama Jawa Barat, khususnya dalam ilmu Qiraah yang terbilang masih sangat langka. Kedua, locus naskah tersebut adalah Al-Falah yang merupakan salah satu pesantren Al-Qur`an berpengaruh di Jawa Barat. Banyak muridnya yang berasal dari luar provinsi atau bahkan juga dari luar negeri. Kondisi demikian merupakan variabel lainnya untuk menilainya sebagai literatur penting yang berperan besar dalam mempopulerkan ilmu Tajwid dan Qiraah di Jawa Barat. Adapun mengenai kesalahan tulisnya, ditemukan 146 kesalahan tulis dengan rincian: corrupt 15, ablebsie 63, aferesis 4, apokope 8, dittograf 2, haplologi 1, interpolation 16, lacunae 7, orthographic error 4, conjunctive error 12, dan peculiar error 14. Seluruh teks telah diemendasi ulang dengan disertakan penjelasan sederhana yang mengacu kepada referensi yang tepat serta relevan sebagaimana ketentuan yang berlaku di dalam penelitian filologi.