Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1778
Title: Aspek Lokalitas Dalam Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid (W. 1994 M)
Authors: Fahmi Islami, 18210964
Advisor: Romlah Widayati
Issue Date: 2022
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: ABSTRAKKajian tafsir di Indonesia memiliki kearifan lokal tersendiri. Sebagai usaha untuk memahami Al-Qur’an dan menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat, tentu saja penggunaan unsur-unsur lokalitas dapat memudahkan masyarakat dalam memahami isi dan penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap aspek-aspek lokalitas dalam Tafsir Al-Huda karya Bakri Syahid. Penelitian awal dilakukan oleh Imam Muhsin dalam buku berjudul “Al-Qur’an dan Budaya Jawa dalam Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid”. Kesamaan dalam penelitian dapat ditemukan pada subjek penelitian, yaitu kitab Tafsir Al-Huda karya Bakri Syahid, namun perbedaannya terletak pada fokus penelitian. Fokus kajian sebelumnya adalah upaya memahami kontak yang muncul antara nilai-nilai normatif universal Al-Qur’an di satu sisi dengan nilai-nilai budaya lokal Jawa di sisi lain. Sementara itu, penulis mengkonsentrasikan penelitiannya untuk mengungkap aspek-aspek lokalitas yang terdapat dalam kitab Tafsir Al-Huda karya Bakri Syahid. Kategori penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian pustaka (library research). Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi serta metode analisa data yang penulis gunakan adalah deskriptif-analitis. Selanjutnya penulis menggunakan pendekatan dengan Teori Vernakularisasi Al-Qur’an dalam penelitian ini. Adapun sumber data primer penelitian ini adalah kitab tafsir karangan Bakri Syahid yaitu kitab Al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi, cetakan keempat tahun 1985 oleh Penerbit Bagus Arafah, Yogyakarta. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat tiga kategori aspek lokalitas dalam Tafsir Al-Huda karangan Bakri Syahid. Pertama, lokalitas dalam bahasa yaitu tafsir menggunakan bahasa Jawa sebagai media penafsiran Al-Qur’an. Kedua, lokalitas dalam penafsiran yakni dengan memasukkan unsur lokal seperti tradisi Garebeg Besar, Garebeg Bada, Garebeg Mulud, Sekaten, dan Malem Selikuran serta tradisi Wayang Kulit. Ketiga, penggunaan peribahasa dan istilah Jawa, dalam hal ini penulis menemukan lima belas peribahasa dan istilah Jawa dalam Tafsir Al-Huda yaitu; Adigang, adigung, adiguna, Andhap asor, Becik ketitik ala ketara, Digdaya tanpa aji, sugih tanpa bandha, menang tanpa ngasorake, Gemah ripah loh jinawi, Gusti Allah boten sare, Jer basuki mawa beya, Rame ing gawe, sepi ing pamrih, Rukun agawe santoso, crah agawe bubrah, Suwarga nunut neraka katut, Suwe mijet wohing ranti, Tata titi tentrem kerto raharjo, Tepa slira, Tumbak cucukan dan Tumbu angsal tutup
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1778
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18210964.pdf
  Restricted Access
2.04 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.