Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1781
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Mohammad Hosen | - |
dc.contributor.author | Monika Luwinsky, 18211013 | - |
dc.date.accessioned | 2022-08-26T08:46:14Z | - |
dc.date.available | 2022-08-26T08:46:14Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1781 | - |
dc.description.abstract | Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi seluruh umat Islam (QS. Al-Isrā' 17:9). Faktanya Al-Qur'an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab (QS. Yūsuf 12:2), sedangkan posisinya sebagai petunjuk bagi seluruh umat Islam, tidak terkecuali umat Islam nonArab. Problem akademik penelitian ini berawal dari adanya perbedaan masyarakat dalam memahami makna qirāah, tilāwah dan tartīl. Dalam masyarakat penggunaan ketiga kata tersebut berbeda padahal telah diketahui bahwa makna ketiga kata tersebut adalah sama yaitu membaca. Misalnya istilah Musābaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) kenapa tidak dikatakan Musābaqah Qirāatul Qur'an (MQQ). Apakah Al-Qur'an membedakan penggunaan ketiga kata tersebut? Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan di atas dengan cara, 1) Mengungkap makna dasar dan makna relasional kata qirāah, tilāwah dan tartīl, 2) Menelusuri perkembangan ketiga makna tersebut melalui aspek historis (sinkronik diakronik), 3) Merumuskan weltanschauung ketiga kata tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Teori ini digunakan untuk mengungkap makna dasar dan makna relasional dan melihat perkembangan ketiga makna dan pandangan hidup terhadap ketiga makna tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analisis bertujuan untuk memaparkan secara komprehensif makna qirāah, tilāwah dan tartīl dan menganalisa ketiga kata tersebut sehingga mengetahui makna dasar dan relasional kemudian menemukan perkembangan makna sejak masa pra-Qur'anik, Qur'anik dan pasca Qur'anik dan juga mampu merumuskan weltanschauung kata qirāah, tilāwah dan tartīl. Hasil penelitian ini yaitu, kata qirāah lebih umum daripada kata tilāwah dan tartīl. Setiap tilāwah dan tartīl disebut qirāah, sedangkan setiap qirāah tidak disebut tilāwah dan tartīl. Weltanschauung ketiga kata ini juga tidak mengalami sedikit perbedaan pemahaman masyarakat dengan yang di maksud oleh Al-Qur'an. Faktanya penggunaan kata tilāwah dikalangan masyarakat digunakan untuk bacaan Al-Qur'an dengan nada serta tempo yang lambat. Namun dari ketiga kata tersebut yang memiliki makna membaca perlahan-lahan agar huruf-hurufnya terdengar jelas adalah kata tartīl | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | semantik | en_US |
dc.subject | Toshihiko Izutsu | en_US |
dc.title | Analisis Kata Qiraah, Tilawah Dan Tartil Dalam Al-Quran (Kajian Teori Semantik Toshihiko Izutsu) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
18211013.pdf Restricted Access | 1.74 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.