Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1832
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sofian Effendi | - |
dc.contributor.author | Rahmah Fajriyah El-Kahfi Rambe, 18211058 | - |
dc.date.accessioned | 2022-09-07T08:32:12Z | - |
dc.date.available | 2022-09-07T08:32:12Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1832 | - |
dc.description.abstract | Al-Qur’an ialah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang mana didalamnya terdapat pedoman kehidupan manusia. Isi kandungan Al-Qur’an haruslah selalu disebar luaskan bagi kalangan kaum Islam sebab didalamnya terdapat pelajaran dan pengajaran agar manusia beriman kepada Allah dan berperilaku seperti yang diajarkan Nabi. Dan yang menyampaikan ajaran Al-Qur’an ialah mereka para pendakwah yang memiliki kemampuan kuat di bidang ilmu agama Islam. Dakwah ialah suatu kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat dan kebaikan. Kegiatan mengajak atau menyeru manusia pada jalan yang lurus yang datang dari Allah SWT. Dakwah mengandung unsur ajakan dan seruan yang didalamnya terdapat banyak pesan-pesan ilahi kepada manusia sehingga manusia bisa kembali kepada Allah dan menjalankan apa yang diperintahkan Allah serta meninggalkan larangannya. Tercapainya tujuan dakwah dengan baik dan terwujudnya kelancaran dalam berdakwah hendaklah memiliki beberapa tahapan atau cara-cara yang harus ditempuh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif dengan berusaha menjelaskan pemikiran dan pandangan Ibnu Asyur yang membahas tentang ayat metode dakwah. Yaitu an-Nahl ayat 125, Ali Imran ayat 104 dan 110, Yusuf ayat 108, dan al-Ahzab ayat 21. Adapun hasil dari penelitian Tafsir Ibnu Asyur pada ayat-ayat tersebut bahwa Kewajiban dakwah merupakan Fard̩ u kifāyah yang mana kewajibannya jatuh pada mereka yang memiliki Ilmu yang kuat dan memumpuni pada bidang keagamaan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam berdakwah dan menyampaikan ajaran-ajaran Islam. Hal tersebut dakwah yang termaksud dalam surat Ali-Imran ayat 104. Lalu, metode dakwah yang disebutkan dalam an-Nahl ayat 125 yaitu metode hikmah, mau`izhah al hasanah dan jidal. Dan ketauladanan Nabi Muhammad SAW sebagai contoh yang baik terhadap umat pada surah Al-Ahzab ayat 21. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Metode | en_US |
dc.subject | Dakwah | en_US |
dc.subject | Ibnu Asyur | en_US |
dc.subject | Al-Tahrir Wa Al-Tanwir | en_US |
dc.title | METODE DAKWAH DAN KARAKTERISTIK PENDAKWAH SEBAGAI JURU BICARA AL-QUR’AN MENURUT IBNU ASYUR ( Kajian Kitab Al-Tahrīr wa al-Tanwīr) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
18211058.pdf Restricted Access | 2.11 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
18211058_Publik.pdf Restricted Access | 1.67 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.