Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1833
Title: | KECERDASAN EMOSIONAL DALAM SURAH YU>SUF (Studi Analisa Tafsir Al-Azhar dengan Perspektif Psikologi) |
Authors: | Salsabila Abdah, 18211074 |
Advisor: | Ade Naelul Huda |
Issue Date: | 2022 |
Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Penelitian ini membahas kecerdasan emosional dalam Surah Yu<suf melalui penafsiran Buya Hamka dengan perspektif psikologi. Alasan penulis menetapkan judul ini karena pada zaman yang semakin canggih ini manusia dapat dengan mudah melampiaskan emosinya di media sosial dengan cara negatif akibatnya hubungan merenggang, tak hanya di media sosial renggangnya suatu hubungan juga sering terjadi di dunia nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana kecerdasan emosional dalam Surah Yu>suf dengan penafsiran Buya Hamka dalam persfektif psikologi serta relevansinya pada masa kini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya yaitu pada penelitian ini penulis berfokus kepada Surah Yu>suf dengan penafsiran Buya Hamka, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan beberapa Surah dalam Al-Qur’an serta menggunakan beberapa mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu mengangkat tema kecerdasan emosional. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif melalui kajian studi kepustakaan (library research) yang didasari pada kitab Tafsir Al-Azhar. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan kitab Tafsir Al-Azhar sebagai data primer dan menggunakan berbagai literature seperti buku atau jurnal sebagai data skunder. Penelitian ini menggunakan perspertif psikologi teori Daniel Goleman, yang membagi lima model kecerdasan emosional yakni: kesadaran diri, mengelola emosi, motivasi, empati, dan hubungan sosial. Berdasarkan hasil dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa di dalam surah Yu>suf memuat psikologi kejiwaan sebelum ilmuan barat menetapkan teori psikologi tersebut. Salah satunya adalah kecerdasan emosional, adapun penafsiran Buya Hamka; Pertama, kesadaran diri. Nabi Ya’qub sadar akan emosinya sendiri dengan tanda ia mengatakan perkataan yang sama kepada anak-anaknya dan ia juga mengatakan “betapa sedihnya aku kehilangan Yusuf”. Kedua, Nabi Ya’qub mengelola emosi dengan cara sabar, menghindari sejenak, berdoa, dan memaafkan. Ketiga, Nabi Ya’qub Memotivasi diri dengan cara beroptimis dan tidak berputus asa atas rahmat Allah. Keempat, Nabi Yusuf berempati dengan cara menolong saudara saudaranya. Kelima, Nabi Yusuf bersosialisai dengan baik, dengan cara melakukan kebaikan dimana pun dan kapan pun |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1833 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
18211074.pdf Restricted Access | 2.18 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
18211074_Publik.pdf Restricted Access | 1.9 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.