Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/193
Title: | Kebahagian Dalam Perspektif Al-Quran Studi Komparatif Tafsir Fi Zhilal Al-Quran Dan Tafsir Al-Azhar |
Authors: | Sari Azmita, 217410779 |
Advisor: | Artani Hasbi Muhammad Azizan Fitriana |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Tesis ini berjudul, “Kebahagiaan dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsîr Fî Zhilâl Al-Qur’ân dan Tafsîr Al-Azhar).” Penelitian ini berawal dari penemuan bahwa Al-Qur’an begitu mementingkan kebahagiaan. Hal ini terlihat dari banyak dan beragamnya kosa-kata tentang kebahagiaan dalam Al-Qur’an. Kebahagiaan juga merupakan topik yang banyak dikaji oleh kalangan ahli psikologi dan filsafat, dimana mereka mengistilahkan kebahagiaan sebagai happiness. Namun, pada akhirnya, penelitian-penelitian tersebut hanya menimbulkan pesimisme di kalangan mereka. Ada yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah bawaan lahir, dan ada yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu hanya sementara, tidak bertahan lama. Padahal, 14 abad yang lalu Al-Qur’an telah mengemukakan begitu banyak ayat yang memberi pencerahan tentang kebahagiaan. Penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka murni, dengan menggunakan metode analisis data dari berbagai dokumen primer dan sekunder. Adapun data primer utama dalam penelitian ini mengambil kitab tafsir karya Sayyid Quthub, Fî Zhilâl Al-Qur’an, serta karya Hamka, Tafsir Al-Azhar. Sementara data sekunder diambil dari data-data lain yang dinilai berkaitan dengan tema kebahagiaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan penafsiran kebahagiaan dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an dan Tafsir Al-Azhar. Persamaannya, kedua penafsir menyampaikan bahwa kebahagiaan jiwa terbentuk karena merasa berhubungan dengan Allah dan merasa berada di sisiNya. Kedua penafsir juga menyampaikan bahwa kesenangan hidup di dunia semestinya ditujukan untuk beramal sholih agar kelak memperoleh surga dengan kebahagiaan tertinggi yakni firdaus. Adapun perbedaan penafsirannya, Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an menyampaikan bahwa Allah ketenteraman hati merupakan anugerah yang Allah berikan kepada kaum Mukminin untuk menambah keimanan mereka. Sedangkan Hamka menyampaikan bahwa ketenteraman hati pada Mukminin secara perlahan tumbuh setelah mereka mengetahui kebenaran. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/193 |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Sari Azmita (217410779).pdf Restricted Access | Tesis-217410779 | 4.81 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.