Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1958
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorNur Fadlilah, 18211037-
dc.date.accessioned2022-10-07T06:52:54Z-
dc.date.available2022-10-07T06:52:54Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1958-
dc.description.abstractPenelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi yang sering terjadi pada masyarakat khususnya orang tua dan anak masa kini ialah tidak hanya menyakiti hati melainkan berani menghilangkan nyawa orang tua sendiri. Maka dari itu adanya penelitian ini ialah, penulis ingin mengkontekstualisasi makna ayat wa bi al-w ̅lidaini iḥs ̅na, agar mengetahui pesan nilai Qur‟any yang diperintahkan oleh Allah Swt. Dengan menggunakan Pendekatan Double Movement Fazlur Rahman, yaitu dengan menarik situasi masa kini kembali ke masa lalu atau masa disaat ayat itu turun, dan dengan melihat keadaan sosio historisnya, dan Al-Qur‟an merupakan jawaban dari permasalahan tersebut. Sehingga akan mendapatkan nilai pesan atau ideal moral ayat Al-Qur‟an tersebut dan kemudian dibawa kembali ada situasi saat ini. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan library research (kajian pustaka), melalui sumber primer menggunakan literatur kitab tafsir pada era klasik dan kontemporer, serta kamus kamus berbahasa arab lainnya. Sedangkan sumber sekunder, penulis menggunakan beragam literatur meliputi jurnal, disertasi, berita aktual di media, majalah serta buku-buku bacaan tentang berbuat baik terhadap orang tua. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan teknik dokumentatif. Adapun dalam menganalisa penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah mengungkap pesan dibalik makna wa bi al-w ̅lidaini iḥs ̅na. ialah perintah berbuat baik adalah wajib. Adapun cara yang dilakukan oleh seorang untuk menunaikan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua ini ialah dengan berbuat sesuatu yang dapat membuat orang tua merasa senang dan bahagia. Adapun bentuk-bentuk berbuat baik yang dilakukan zaman dahulu ialah seperti yang dikisahkan para nabi dan sahabat yang mana selalu menjaga sikap dan selalu mengutamakan orang tua dalam hal apapun. Adapun bentuk berbuat baik yang dapat dilakukan di zaman sekarang ialah seperti menafkahi orang tua sesuai kemampuan, memberikan hadiah kesukaannya, tetap merawat orang tua walau tidak seagama, dan selalu menelpon kedua orang tua ketika jauh dari orang tua.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectBerbuat baiken_US
dc.subjectDouble Movementen_US
dc.subjectFazlur Rahmanen_US
dc.titleKontekstualisasi Makna Wa Bi Al-W ̅lidaini Iḥs ̅na (Pendekatan Double Movement Fazlur Rahman (W. 1988))en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211037.pdf
  Restricted Access
2.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
18211037_Publik.pdf
  Restricted Access
2.05 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.