Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1959
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Hawasi | - |
dc.contributor.author | Nurul Faizah, 18211043 | - |
dc.date.accessioned | 2022-10-07T06:55:41Z | - |
dc.date.available | 2022-10-07T06:55:41Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1959 | - |
dc.description.abstract | Prank merupakan istilah asing yang kekinian berasal dari bahasa Inggris dengan arti senda gurau, kelakar, seloroh, kejenakaan, mengolok-olok, menipu, atau megibuli. Prank memiliki tujuan untuk mengundang tawa, menghibur hati seseorang, memberikan kepuasaan kepada orang lain. Prank merupakan sebuah perbuatan bersenang-senang atau melalaikan dengan menggunakan suatu permainan / trik yang bertujuan agar si korban kaget dan terheran-heran. Banyak sekali kasus pertikaian atau pertengkaran yang terjadi karena berawal dari sebuah candaan, maka sebagai kaum muslim tidak sepatutnya melemparkan candaan yang berlebihan terhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena prank dan bagaimana kontekstualisasi Quraish Shihab terhadap fenomena prank. Jenis penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research), dengan metode penelitian deskriptif-analisis, dalam menentukan ayat-ayat yang berkaitan dengan prank menggunakan pendekatan sosio-historis dengan teori kontekstual Abdullah Saeed. Sumber data primer yang digunakan adalah kitab Tafsir Al-Mishbah dan sumber data sekundernya adalah al-Mu'jām al-Mufaħras Li Ma'āni al-Qur'ān al-'Aẓīmi, dan Kamus Al-Munawwīr, serta karya ilmiah yang relevan dengan tema yang dipilih dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini penafsiran Quraish Shihab pada kata la'ib yakni suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh pelakunya bukan untuk tujuan yang bermanfaat atau mencegah kemudhorotan, akan tetapi dilakukan dengan tidak memiliki tujuan atau hanya untuk menghabiskan waktu. Sedangkan kata lahwu merupakan sebuah aktivitas yang mengakibatkan seorang pelakunya lengah terhadap perbuatan yang lebih bermanfaat. Jika dikontekstualisasikan dengan teori Abdullah Saeed makna la'ib dan lahwu ditarik ke masa kini, yakni fenomena prank diselaraskan dengan suatu perbuatan mempermainkan seseorang yang dapat menyenangkan hati dan juga dapat melalaikan seseorang dari perbuatan yang bermanfaat kepada perbuatan yang kurang bermanfaat. Namun, hal tersebut bukan suatu xxii kegiatan melalaikan, jika tujuan nya bukan hanya sekedar mempermainkan orang lain, dan sesuai dengan nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam nilai-nilai hierarki Al-Qur'an yang terdapat pada teori kontekstualnya Abdullah Saeed | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | La'ib | en_US |
dc.subject | Lahwu | en_US |
dc.subject | Prank | en_US |
dc.title | Fenomena Prank Dalam Pesrpsektif Al-Qur'an (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab (L. 1944 M)) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
18211043.pdf Restricted Access | 1.28 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
18211043_Publik.pdf | 968.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.