Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1960
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNur Izzah-
dc.contributor.authorNurul Laili, 18211046-
dc.date.accessioned2022-10-07T06:58:50Z-
dc.date.available2022-10-07T06:58:50Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1960-
dc.description.abstractDalam kehidupan sehari-hari banyak sekali perbuatan yang akan memicu dosa, seperti pembunuhan, mengambil hak orang lain, kesombongan, ghibah, prasangka, berbohong dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Wahbah az-Zuḥailī (1351-1434 H) terhadap ayat-ayat iṡmun serta relevansi penafsirannya pada masa kini. Penelitian ini dapat memberikan wawasan baru untuk masyarakat, agar meminimalisir perbuatan dosa dan mempertimbangkan setiap tindakan yang akan mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa kajian pustaka (library research) dengan menggunakan dua sumber, yakni sumber primer; kitab tafsir Al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Syarī’ah wa al-Manhaj karya Wahbah az-Zuḥailī (1351-1434 H), dan sumber skundernya; artikel, jurnal, kamus buku-buku. Teknik analisis data; metode deskriptif-analisis dan pengumpulan data; dokumentatif dengan pendekatan tematik teori al-Farmawi. Hasil penelitian menunjukkan; Pertama, kata iṡm dalam tafsīr al-Munīr dimaknai oleh Wahbah az-Zuḥailī (1351-1434 H) sebagai suatu perbuatan dzalim dan jelek yang dilakukan dengan sengaja, seperti; memakan makanan haram, syirik, zina, angkuh, bisik-bisik, menyekutukan dan mendustakan Allah SWT. Selain itu kata iṡm juga digunakan untuk menunjukkan balasan bagi orang baik dan jelek. Kedua, Penafsiran iṡm sangatlah relevan dengan masa kini, sebab berdasarkan ayat-ayat ini QS. Al-Ḥujurāt [49]: 12, QS. An-Najm [53]: 32, QS. Al-Baqarah [2]: 188 masih berhubungan dengan fenomena kehidupan masa kini, seperti; sosial media atau acara tv masa kini yang di dalamnya menampilkan hal-hal berbau kesombongan, ghibah, prasangka buruk, memakan harta orang lain secara batil (seperti judi, menipu, merampas dan lain sebagainya), hal tersebut merupakan perbuatan yang dibenci dan dilarang Allah SWT karena dapat menjerumuskan pada dosa besar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectIṡmen_US
dc.subjectTafsir Al-Munīren_US
dc.titleDosa (Iṡm) Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis at-Tafsīr al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Syarī’ah wa al-Manhaj karya Wahbah az-Zuḥailī [1351-1434 H])en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211046.pdf
  Restricted Access
2.45 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
18211046_Publik.pdf
  Restricted Access
1.79 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.