Uswah Hasanah Dalam Pandangan Al-Qur’an (Kajian Komparatif Tafsir Hasyiyah Al-Sawi dan Tafsir Al-Azhar pada Kisah Nabi Ibrahim AS)

Abstract

Pada zaman sekarang masih terdapat banyak umat Islam belum sepenuhnya memahami dan meneladani kisah keteladanan dari para nabi salah satunya Nabi Ibrahim AS secara mendalam dan komprehensif melainkan hanya sebatas “kisah pengantar tidur”. Hal ini menyebabkan krisis moral yang terjadi di masyarakat. Dalam bidang sosial misalnya, seringkali seorang anak tidak memperlakukan orang tuanya dengan baik. Begitu pula dalam bidang ekonomi di mana sebagian masyarakat sulit untuk berbagi karena lebih mementingkan dirinya dan keluarganya. Sedangkan rangkaian peristiwa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS di antaranya tuntutan untuk bersikap sabar, lemah lembut, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan yang sama, dan selalu bersyukur. Permasalahan ini membutuhkan pemahaman mengenai substansi uswah h}asanah secara terperinci agar dapat mengingatkan masyarakat akan contoh dan keteladanan yang baik sesuai dengan ajaran para Nabi, salah satunya Nabi Ibrahim AS. Penelitian yang membahas mengenai uswah h}asanah sudah banyak dilakukan. Akan tetapi berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memfokuskan kepada uswah h}asanah dalam Surah Al-Mumtah}anah [60] ayat 4 dan ayat 6 pada kitab H}a>syiyah Al-S}a>wi> karya Al-’Alamah Syaikh Ah}mad ibn Muh}ammad Al-S}a>wi> Al-Mis}ri Al-Khalwati Al-Ma>liki dan Kitab Tafsir Al-Azhar karya H. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan kajian library research. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif-analisis dengan metode perbandingan atau komparatif yang disebut juga muqaran oleh Al-Farmawi. Data primer penelitian bersumber pada makna ayat-ayat dari kitab Tafsir H}a>syiyah Al-S}a>wi> dan Kitab Tafsir Al-Azhar berikut literatur yang relevan sebagai data sekunder. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan merupakan pendekatan maudhu‟i. Hasil kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dalam kedua kitab yang digunakan oleh penulis ini sepakat bahwa Nabi Ibrahim AS adalah teladan dalam kebaikan yang harus dicontoh dengan baik dalam perkataan dan perbuatannya.