Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1980
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSalsabila Qurratu'ain Abidah, 18211077-
dc.date.accessioned2022-10-11T05:57:16Z-
dc.date.available2022-10-11T05:57:16Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1980-
dc.description.abstractFenomena penerimaan Al-Qur’an yang kemudian menjadi sebuah tradisi keagaman merupakan bentuk resepsi masyarakat terhadap Al-Quran, dan kajian tersebut masuk ke dalam living Qur’an. Diantara masyarakat yang meresepsi Al-Quran adalah para disabilitas tunanetra di Yayasan Al-Ikhwan Surakarta. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengkaji resepsi penyandang disabilitas tunanetra terhadap Al-Qur’an serta ingin menggali makna simbolik dari resepsi para tunanetra di yayasan Al-Ikhwan terhadap Al-Qur’an dan faktor apa sajakah yang mendukung maupun menghambat para tunanetra dalam pembelajaran Al-Qur’an Braille. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi field research yang berbasis studi Living Qur’an, yang data primernya adalah 9 informan yang terdiri dari 1 ketua pengurus yayasan, 2 pengajar tunanetra, 1 wali siswa tunanetra dan juga 5 peserta didik di Yayasan Al Ikhwan Surakarta. Sedangkan sumber data sekundernya terdiri buku-buku penunjang, jurnal, skripsi, tesis, dan dokumen. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian metode analisa data penelitian ini dengan cara pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data yang kemudian dianalisa dengan teori resepsi Sam D. Gill. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, resepsi para penyandang disabilitas tunenetra di Yayasan Al-Ikhwan Surakarta terhadap Al-Qur’an terbagi menjadi aspek informaftif dan performatif. Resepsi para tunanetra dari aspek Informatif yaitu; kajian rutin di setiap hari ahad minggu keempat dengan para anggota yayasan. Sedangkan dari aspek Performatif diantaranya : tradisi-tradisi dan amalan-amalan seperti; ritual bacaan, dan ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan sebagai do’a. Kedua, makna simbolik dari resepsi para penyandang disabilitas tunenetra di Yayasan Al-Ikhwan Surakarta terhadap Al-Qur’an yaitu sebagai; media ibadah, media ta’lim, media muraja’ah, media meningkatkan keimanan. Ketiga, faktor pendukung dalam pembelajaran Al-Qur’an Braille di Yayasan Al-Ikhwan Surakarta adalah; dukungan dan nasihat dari sekitarnya, media pembelajaran dan fasilitas yang memadai, metode mengajar guru yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Sedangkan faktor penghambat dalam pembelajaran Al-Qur’an Braille diantaranya; minat dan semangat belajar siswa yang menurun semenjak pandemi, banyak menghabiskan waktu dengan smartphone dan kemampuan meraba dan menghafal masing-masing siswa yang berbeda-beda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectResepsi Al-Qur’anen_US
dc.subjectLiving Qur’anen_US
dc.subjectYayasan Al-Ikhwanen_US
dc.subjectInformatif dan Performatifen_US
dc.subjectAl-Qur’an Brailleen_US
dc.titleResepsi Disabilitas Tunanetra Terhadap Al-Qur’an (Studi Living Qur’an di Yayasan Al-Ikhwan Surakarta)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211077.pdf
  Restricted Access
3.98 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
18211077_Publik.pdf
  Restricted Access
2.54 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.