Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1983
Title: Makna ‘Usr dan Yusr dalam Al-Qur’ān (Analisis Kajian Semantik)
Authors: Siti Ummi Habibah, 18211094
Advisor: Iffaty Zamimah
Issue Date: 2022
Abstract: Term kemudahan dan kesulitan dalam Al-Qur'an tidak hanya menggunakan kata `usr dan yusr, tetapi kedua kata ini saling berdekatan di beberapa ayat di dalam Al-Qur'an, seperti memiliki maksud tertentu yang hendak disampaikan sehubungan dengan kedua kata tersebut. Inilah salah satu alasan mengapa penulis menganalisis kedua kata ini dan mengetahui konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Dalam tulisan ini, penulis memiliki tujuan untuk memperjelas makna dan konsep kata „usr dan yusr yang terkandung dalam Al-Qur‟an dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan dianalisa secara deskriptif menggunakan pendekatan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Menurut Toshihiko Izutsu, semantik Al-Qur‟an berusaha memperjelas pandangan dunia Al-Qur‟an melalui kata kunci Al-Qur‟an. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini mengkaji makna dasar dan makna relasional kata „usr dan yusr, kemudian menjelaskan penggunaan kata „usr dan yusr ditinjau dari sisi sinkronik dan diakronik dengan melihat periode pra-Qur‟anik, Qur‟anik dan pasca Qur‟anik. Selanjutnya menganalisis weltanschauung kata „usr dan yusr. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kata „usr memiliki makna dasar sesuatu yang sangat keras atau sulit atau berat, yang memiliki kemiripan makna dengan beberapa kata lain, seperti: imlāq, ḍayyiq, dan ḍarrā‟. Adapun kata yusr memiliki makna dasar membuka dan meringankan sesuatu, yang memiliki kemiripan makna dengan kata barakāt. Selanjutnya kata „usr dan yusr yang disebutkan berdampingan dalam Al-Qur‟an, berelasi dengan beberapa kata yang lain, seperti: marīḍan au „alā safar (orang sakit atau dalam perjalanan), taẓlimūn, tuẓlamūn (zalim), yukallifu (memikul beban), rafa‟a (meninggikan), sa‟ala (meminta/berdoa), taṣaddaqū (sedekah), „atat (melampaui batas), dan farag (waktu kosong). Melalui penelusuran makna historis kata „usr dan yusr mengalami diakronik sejak masa Qur‟anik. Kemudian weltanschauung dari kata „usr dan yusr di antaranya; Pertama, kata yusr dengan berbagai derivasinya lebih banyak disebutkan di dalam Al-Qur‟an dari pada kata „usr dengan berbagai derivasinya. Kedua, objek yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an terkait ayat yang menyebutkan kata „usr dan yusr secara berdampingan adalah orang yang sakit atau dalam keadaan safar, orang yang berutang, dan orang yang memberi nafkah. Ketiga, kata yusr mengalami diakronik sejak masa Qur‟anik. Adapun kata „usr tidak mengalami pergeseran makna
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1983
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211094.pdf
  Restricted Access
2.86 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.