Talaqqi dalam Ilmu Qira’at (Studi Analisis Perbandingan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah)

Abstract

Tesis ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah. Ketertarikan tersebut muncul dari pengalaman penulis saat berada di Suriah dan melihat langsung bagaimana Talaqqi Qira’at dilaksanakan. Penulis menemukan ada beberapa perbedaan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah, persamaan dan perbedaan tersebut menarik untuk dikaji dan diangkat menjadi sebuah tema penelitian yaitu Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah. Dalam penelitian tersebut, penulis merumuskannya dalam dua rumusan masalah yaitu: Bagaimana Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah? Dan bagaimana persamaan dan perbedaan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah? Adapun penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan dan perpustakaan . Hal itu dikarenakan penelitian ini dilakukan di Indonesia dan Suriah dengan mengambil beberapa sample dari kedua negara tersebut. Selain itu mengambil data-data dari beragam literatur Qira’at. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil penelitian di lapangan yakni hasil dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Adapun sumber data sekunder diperoleh dari data-data di kepustakaan berupa literasi yang berhubungan dengan ilmu Qira’at. Hasil dari penelitian ini adalah : Persamaan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah adalah ;1) guru-guru Qira’at di kedua negara sama-sama mensyaratkan harus hafal Al-Qur’an 30 juz.2) Teknis pelaksanaan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah sama-sama dilaksanakan dengan Talaqqi musyafahah, berhadap-hadapan antara guru dan murid.3) Tahapan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah secara materi keduanya melewati tahapan yang sama yaitu melewati tahapan membaca Qira’at per rawi atau per imam terlebih dahulu baru kemudian membaca seluruh bacaan imam Qira’at tujuh jika di Indonesia dan imam Qira’at ‘asyrah jika di Suriah.4) Kitab rujukan Qira’at di kedua negara sama-sama menggunakan Syathibiyyah. Perbedaan Talaqqi Qira’at di Indonesia dan Suriah adalah 1) syarat Talaqqi Qira’at di Indonesia lebih ringan dibandingkan di Suriah 2) Talaqqi Qira’at di Indonesia lebih banyak dilaksanakan di Pesantren sedangkan di Suriah lebih banyak di Masjid 3) tahapan Talaqqi Qira’at di Indonesia adalah mufradat, jama Shughra, dan jama’ Kubra sementara di Suriah terdiri dari ifrad dan jama’ 4) Kitab panduan Talaqqi Qira’at di Indonesia sebagian besar menggunakan kitab Faidhul Barokat sementara di Suriah menggunakan nadzam Syathibiyyah dan ad-Durrah beserta syarahnya dan Mushaf jam’ al-Qira’at.