Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2035
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorSiti Mukhlishotul Fuadah, 16210787-
dc.date.accessioned2022-10-25T05:08:55Z-
dc.date.available2022-10-25T05:08:55Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2035-
dc.description.abstractBeragam metode tahfîzh Al-Qur’an dapat dijumpai di berbagai lembaga tahfîzh. Salah satu metode tersebut adalah metode marâtib at-Tilâwah. Metode ini diterapkan di Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Miftahul Falah Kaliwungu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa resepsi tahfîzh Al-Qur’an dengan metode marâtib at-Tilâwah di kalangan santri Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Miftahul Falah Kaliwungu dan menganalisa makna dibalik gejala tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Kemudian, dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian menganalisis dengan model analisis interaktif yang memiliki tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam menganalisa resepsi tahfîzh Al-Qur’an dengan metode marâtib at-Tilâwah di kalangan santri Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Miftahul Falah Kaliwungu peneliti meresepsi dengan resepsi eksegesis, estetis, dan fungsional. Kemudian, dalam mengungkap makna dibalik gejala tersebut peneliti menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil: Resepsi eksegesis, urgensi Kyai, teman, dan intensitas penerapan marâtib at-tilâwah. Resepsi estetis, konsisten mengimplementasikan marâtib at-tilâwah merupakan faktor pendukung mempermudah dan menguatkan hafalan. Resepsi fungsional, marâtib at-Tilâwah sebagai cara untuk memperoleh hafalan mutqin, perisai diri, mengatur emosional, tadabbur, dan istiqamah bersama Al-Qur’an. Kemudian, makna yang didapat: Makna obektif, (1) Sebagai bukti bahwa keotentikan Al-Qur'an dijaga dari zaman ke zaman oleh para penghafal Al-Qur'an. (2) Sebagai bukti luasnya ilmu Al-Qur'an. (3) Kewajiban membaca Al-Qur'an dengan tartil. (4) Bervariasinya tempo membaca Al-Qur'an. (5) Beragamnya metode menghafal Al-Qur'an. Makna ekspresif, (1) Menghafal Al-Qur'an adalah amal mulia yang butuh perjuangan. (2) Menghafal Al-Qur'an harus mempunyai guru. (3) Menghafal Al-Qur'an butuh kecerdasan dalam memilih metode yang efektif agar menghasilkan hafalan yang mutqin (kuat). Makna dokumenter, santri memahami, menerapkan, dan mampu menjelaskan tahfîzh Al-Qur’an dengan metode marâtib at-Tilâwahen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectResepsien_US
dc.subjectTahfîzh, Marâtib at-Tilâwahen_US
dc.titleResepsi Tahfîzh Al-Qur’an dengan Metode Marâtib at-Tilâwah (Studi Living Qur’an di Kalangan Santri Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Miftahul Falah Kaliwungu)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
16210787.pdf
  Restricted Access
6.31 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
16210787_Publik.pdf
  Restricted Access
2.5 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.