Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2039
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSri Tuti Rahmawati-
dc.contributor.authorIsti Nur Aisyah, 18210987-
dc.date.accessioned2022-10-25T05:29:45Z-
dc.date.available2022-10-25T05:29:45Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2039-
dc.description.abstractKafāah merupakan keserasian dari berbagai aspek, akan tetapi aspek yang paling utama ialah aspek agama. Adapun tujuan adanya konsep kafāah ialah sebagai faktor yang dapat mendorong terciptanya keluarga yang sakinah mawaddah waraḥmah. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini membahas konsep kafāah perspektif Imam Al-Qurṭuby dengan menganalisis ayat tentang kafāah, contoh yang menentang ayat kafāah tersebut, dan maksud dari ayat yang bertentangan tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (Library Research). Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentatif. Sumber data primer yang berupa Al-Qur’an dan kitab Tafsīr Al-Qurṭuby serta sumber data sekunder yang berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Serta menggunakaan teknik content analysis dan teknik analisa deduktif. Hasil dari penelitian ini adalah penafsiran Imam Al-Qurṭuby pada QS. Al-Nūr [2]: 26 bahwa Allah SWT membebaskan tuduhan Aisyah berbuat keji dengan menurunkan ayat Al-Qur’an. QS. Al-Qaṣaṣ [28]: 8-9 bahwa Siti Asiyah seorang perempuan baik memiliki suami keji yaitu Fir’aun. QS. Al-Taḥrīm [66]: 10 bahwa Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak dapat membela para istrinya yang telah berkhianat. QS. Al-Furqān [25]: 20 bahwa Allah menguji setiap hamba-Nya, apakah mampu bersabar atau tidak. Adanya kolerasi antara QS. Al-Nūr [2]: 26 sebagai ayat konsep kafāah dalam hal agama, QS. Al-Qaṣaṣ [28]: 8-9 dan QS. Al-Taḥrīm [66]: 10 sebagai ayat bertentangan dengan QS. Al-Nūr [2]: 26, serta QS. Al-Furqān [25]: 20 sebagai ayat yang menjelaskan maksud dari kasus tersebut. Perkembangan zaman dan adat istiadat yang berlaku berpengaruh kepada konsep kafāah. Maka, diperlukan proses kontekstualisasi konsep kafāahen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKafāahen_US
dc.subjectsakinah mawaddah waraḥmahen_US
dc.subjectImam Al-Qurṭubyen_US
dc.title“Konsep Kafāah Dalam Al-Qur’an (Kajian Tematik Imam Al-Qurṭuby (W. 1273 M))en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18210987.pdf
  Restricted Access
2.14 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
18210987_Publik.pdf
  Restricted Access
1.5 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.