Tradisi Khataman Al-Quran Dalam Shalat Tarawih Di Masyarakat Perkotaan Studi Living Quran Pada Jamaah Masjid Al-Mawardiyah Pisangan Timur Pulogadung Jakarta Timur

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada perspektif masyarakat perkotaan terhadap khataman Al-Qur’an dalam shalat tarawih yang meliputi tiga aspek, yakni; motivasi, pemaknaan dan pengaruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap, menggali dan menjelaskan serta mengetahui motivasi, pemaknaan dan pengaruh khataman Al-Qur’an perspektif masyarakat perkotaan dalam hal ini jamaah masjid al- Mawardiyah Pisangan Timur Pulogadung Jakarta Timur. Penelitian ini termasuk penelitian Living Qur’an, yaitu kajian atau penelitian ilmiah terkait peristiwa sosial keagamaan khususnya berkenaan dengan keberadaan Al-Qur’an dalam komunitas muslim tertentu dan di wilayah geografis serta waktu yang tertentu pula. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan studi lapangan karena menghasilkan data deskriptif berupa kalimat tertulis dari perilaku atau fenomena yang diamati. Sumber data primer penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara dengan responden sebagai obyek penelitian. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber data pendukung yang berasal dari data tertulis seperti buku, jurnal, laporan kegiatan dan lain-lain. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis kritis yang akan dipadukan dengan interpretative phenomenological analysis dalam kajian fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah; pertama, motivasi khataman Al-Qur’an masyarakat perkotaan yang meliputi; 1) Ibadah, 2) Mencari Rida Allah, 3) Mendapatkan Pahala, 4) Berinteraksi dengan Al-Qur’an, 5) Mengembalikan Esensi Shalat Tarawih, 6) Melengkapi Kekurangan Bacaan, 7) Dakwah, 8) Menjaga Hafalan dan 9) Aktualisasi Diri. Kedua, pemaknaan masyarakat perkotaan terhadap khataman Al-Qur’an yang meliputi; 1) Sarana Bermunajat, 2) Takarub, 3) Keberkahan, 4) Kenikmatan dan 5) Peningkatan Ibadah. Ketiga, pengaruh khataman Al-Qur’an bagi masyarakat perkotaan yang meliputi; 1) Peningkatan Minat Baca Al-Qur’an, 2) Semangat Menghafal, 3) Keinginan Memahami Al-Qur’an, 4) Ketenangan Hati dan 5) Persaudaraan dan Hubungan Sosial.