Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2041
Title: Aplikasi Teori Double Movement Terhadap Makna Syūrā Dalam QS. Ali ʽImrān Ayat 159
Authors: Nurrikoh Haurogi, 18211042
Advisor: Mohammad Husen
Issue Date: 2022
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Musyawarah adalah ajaran Islam yang paling esensial, keberadaannya di antara banyaknya kehidupan masyarakat bukanlah suatu yang asing, bahkan Al-Qur’an sendiri telah menginformaikan secara langsung tentang konsep syūrā salah satunya yang terdapat pada surat QS. Ali ʽImrān [3]: 159 yang akan dianalisi melalui penelitian ini. Dewasa ini pengkajian terkait syūrā diantara kalangan intelektual muslim modern menjadi topik yang menarik untuk dikaji, belakangan banyak yang menyanding-nyandingkan syūrā dengan demokrasi. Syūrā yang merupakan ajaran paling esensial telah tidak digunakan sebagaimana mestinya, kasus demonstrasi yang mengakibatkan kerusakan salah satunya yang kerap membawa nama demokrasi kini marak terjadi, maka pengembalian pada sistem syūrā (musyawarah) menjadi suatu hal yang urgent. Sejatinya syūrā telah banyak di tafsirkan oleh kalangan mufasir klasik sampai mufasir modern, syūrā yang ditafsirkan pada abad klasik hanya sebatas informasi yang berkaitan dengan musyawarah yang telah dilakukan Nabi dengan para sahabat, membuat para mufasir dan intelektual Islam modern getol untuk mengkaji dan menafsirkan ulang konsep syūrā yang di informasikan oleh Al-Qur’an dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan umat Islam pada periode ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori Double Movement Fazrul Rahman. Tujuan utama teori ini yakni bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an dapat relevan yang kemudian dapat di aplikasikan oleh penerimanya yang hidup dalam konteks yang beragam. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif-analisis, agar fokus penelitian terkait syūrā (musyawarah) sesuai dengan fakta yang berada di lapangan. Hasil yang didapat oleh penulis melalui pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini, bahwa penafsiran klasik atas QS. Ali ʽImrān [3]: 159 kurang memadai untuk menjawab problem-problem kemasyarakatan pada masa kini. Beranjak atas penafsiran tersebut dengan menggunakan teori Double Movement maka di dapat ideal moral atas QS. Ali ʽImrān [3]: 159 yakni kebebasan berpendapat, menghargai pendapat, kebersamaan, yang kemudian akan di kontekstualisasikan dengan konteks era kontemporer kini yakni demokrasi dan demonstrasi.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2041
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211042.pdf
  Restricted Access
2.04 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.