Persepsi Pesan dalam Penggunaan Zoom Meeting (Studi Kasus dalam Pembelajaran Mahasiswi Komunikasi dan Penyiarlan Islam (KPI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta)

Abstract

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan fasilitas jaringan internet. Berbagai platform digital pun digunakan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Di era milenial seperti saat ini, sangat banyak platform digital yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring salah satunya adalah zoom meeting. Zoom merupakan salah satu aplikasi video teleconference yang memungkinkan peserta di dalamnya dapat saling berkolaborasi satu dengan lainnya. Penggunaan aplikasi zoom tersebut juga dianggap memudahkan dalam proses pembelajaran baik universitas atau sistem pendidikan lainnya. Maka, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pesan dalam penggunaan zoom meeting bagi mahasiswi saat proses perkuliahan. Penelitian ini fokus pada apa persepsi pesan dalam penggunaan zoom meeting bagi mahasiswi saat proses perkuliahan dan hambatan yang dialami mahasiswi pada pembelajaran dengan sistem daring. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian-penelitian ataupun objek penelitian, namun tidak ada kesamaan yang begitu signifikan. Tentunya penelitian ini dan penelitian-penelitian sebelumnya diharapkan memberikan kolaborasi yang saling melengkapi. PenelitianNini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakanNteori belajar behavioristik John Broades Watson. Hasil pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode wawancara dan metode keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi pesan dalam penggunaan zoom meeting terhadap mahasiswi dalam masa pembelajaran daring memberikan efek positif, walaupun pembelajaran tidak sepenuhnya berjalan baik, akan tetapi dengan hadirnya zoom meeting sangat begitu memudahkan proses belajar mahasiswi. Dengan berbagai hambatan yang ada, sekiranya dalam setiap proses tidak lepas dari hambatan, maka setiap individu dapat meminimalisir hambatan tersebut.