Strategi Komunikasi Persuasif Dan Realitas Konflik Antar Umat Beragama Film “Tanda Tanya” Karya Hanung Bramantyo (Analisis Semiotika)

Abstract

Film sebagai media audio visual memiliki kemampuan menangkap realita sosial dan budaya, pembuatan film bertujuan untuk mempengaruhi khalayak melalui pesan atau informasi yang terkandung, dan disajikan dalam bentuk media visual. Film Tanda Tanya adalah film yang menggambarkan toleransi keagamaan ditunjukkan dengan alur cerita yang menggambarkan tentang peristiwa kehidupan tiga keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda-beda yaitu Islam, Katolik, dan Kong Hu Chu. Skripsi ini berkenaan dengan analisis pesan komunikasi persuasif pada dialog Film Tanda Tanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pesan komunikasi persuasif, strategi komunikasi film, dan Realitas Konflik (rasisme,kekerasan). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, jika penelitian sebelumnya membahas makna toleransi dan pluralisme, penelitian ini membahas analisis proses bagaimana pesan diterima oleh seseorang, penilaian pesan dan efektivitas dari penilaian pesan yaitu adanya perubahan sikap. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan metode ini peneliti menjelaskan data dan informasi yang terkait dengan kajian penulis. Sumber data primer berasal dari film Tanda Tanya, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen berupa tulisan yang membahas masalah yang berkaitan dengan komunikasi persuasif dan film Tanda Tanya. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi persuasif melalui tahap penerimaan pesan, mengelola pesan, penilaian atau ketertarikan pesan, Komunikasi berbeda daya panggil nya pada setiap jiwa, besaran perubahan sikap pada seseorang dilihat dari penilaian seberapa mendukung dan menyokong keyakinan seseorang, juga seberapa jauh informasi yang diterima penerima pesan. Fakta yang peneliti amati pesan yang diterima oleh penerima pesan itu berbeda setiap individunya, ada yang secara langsung menerima kemudian mengelola dan melalukan penilaian dan ketertarikan pada pesan, ada juga komunikan yang tidak langsung menyerap pesan tersebut karena faktor penilaian terhadap suatu infromasi yang diterima. Kemudian strategi komunikasi film yang dilakukan memuat perubahan dan mengubah pandangan khalayak penonton, Realitas konflik pada rasisme dan kekerasan bisa diatasi karena faktor kesadaran dari setiap individu untuk memahami perbedaan yang ada, menanamkan sikap toleransi dan menjaga