Implementasi Program Menghafal Al-Qur’an dan Hadis Arba’in di SMAIT Insan Madani 8 Tangerang Selatan

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena kurangnya peminat lembaga pendidikan Islam yang menerapkan program menghafal Al-Qur’an dan hadis. Penerapan program ini salah satunya bertujuan untuk mencetak generasi yang shalih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program menghafal Al-Qur’an dan Hadis Arba’in di SMAIT Insan Madani 8 Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, yaitu kepala sekolah, guru tahfizh, guru hadis arba’in, peserta didik kelas X dan XI, dan sumber data sekunder berupa buku, jurnal, dan skripsi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa implementasi program menghafal Al-Qur’an di SMAIT Insan Madani 8 Tangerang Selatan memiliki target menghafal juz 28, 29, dan 30, dengan minimal juz 29. Setiap kelas mendapatkan waktu 60 menit dan 1 kali dalam 1 minggu dan dilaksanakan di aula sekolah. Pembelajaran tahfizh ini menggunakan metode talaqqi, dan menggunakan media berupa buku penghubung yang di dalamnya berisi tata tertib sekolah, al-ma’tsurat, juz 28, 29, 30, serta agenda hafalan peserta didik. Sedangkan program menghafal hadis arba’in ini memiliki target minimal 10 hadis selama 3 tahun. Pembelajaran ini menggunakan metode talaqqi dan metode drill, sehingga peserta didik mencoba untuk membaca dan menjelaskan isi kandungannya. Faktor pendukung dari program menghafal Al-Qur’an dan hadis arba’in di SMAIT Insan Madani 8 Tangerang Selatan yaitu kepala sekolah, pendidik, sarana dan prasarana, dukungan dari orang sekitar, memilih waktu yang tepat, pemberian reward dan sanksi. Sedangkan faktor penghambat dari program menghafal Al-Qur’an dan hadis arba’in di SMAIT Insan Madani 8 Tangerang Selatan yaitu, kurangnya motivasi dari diri sendiri, menuruti rasa malas, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, tidak disiplin waktu, kemampuan menghafal peserta didik berbeda-beda, panjang hadis dan kosa kata bahasa Arab yang jarang di dengar, terdapat ayat yang serupa dan kurangnya tenaga pendidik.