Analisis Terhadap Kependudukan Suami Mafqud dalam Pandangan Hukum Islam dan Hukum Perdata

Abstract

Allah mengutus Nabi Muhammad saw. dengan membawa suatu agama yang suci dan berlaku bagi seluruh menusia yang bertumpu pada Al-Qur'an. Di mana di dalamnya terdapat segala sesuatu yang berhubungan antara manusi sebagai makhluk dan Allah sebagai Khalik dan hubungan antara sesama makhluk. Menciptakan suatu iklim yang tenang, damai, mawaddah dan rahmah memerlukan adanya suatu aturan atau hukum yang pasti. Kadangkala manusia tidak bisa menerapkan hukum yang sudah ditentukan oleh Allah, sehingga mereka mencari aturan-aturan yang mereka buat sendiri dengan suatu harapan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berangkat dari sini maka timbullah berbagai macam hukum, khususnya di Indonesia, ada Hukum Perdata, Adat, Pidana di samping Hukum Islam itu sendiri. Karena kompleksnya aturan yang dibahas dalam kitab hukum tersebut, maka penulis memilih Hukum Perdata dengan mengambil suatu kajian masalah, yaitu suami yang mafqud atau yang hilang. Kemudian penulis akan membandingkan Hukum Islam dengan Hukum Perdata atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW=Burgelijk Wetboek)