Perkawinan Wanita Hamil di luar Nikah dan Kedudukan anaknya menurut Hukum Perdata Barat dan Hukum Islam

Abstract

Pergaulan bebas yang terjadi di kalangan muda-mudi dewasa ini, seringkali menimbulkan hal-hal yang tidak dikehendaki, sebut saja terjadi kehamilan sebelum dilakukan pemikahan atau lebih dikenal dengan kehamilan pranikah. Kondisi seperti ini tidak saja berdampak pada nilai-nilai dan norma hukum dimasyarakat tetapi juga secara psikologis berdampak negatif bagi perkembangan dan kelanjutan dari pribadi-pribadi yang bersangkutan. Media masa dewasa ini sangat konsen menyoroti ataupun membahas masalah pergaulan bebas ini. Salah satu yang menjadi perhatian serius oleh media masa adalah "Masalah/kasus aborsi, di mana persoalan aborsi sebagai akibat dari kehamilan pranikah yang tiap tahunnya mencapai 1,5 juta bayi tanpa dosa yang digugurkan dengan cara aborsi atau atau lebih dari 50% digugurkan dengan sengaja"1 Karena itu persoalan yang menyangkut kehamilan pranikah ini merupakan satu persoalan yang membutuhkan perhatian dan pemecahan dari semua pihak karena dampaknya membawa kegelisahan dan keresahan pada masyarakat, terutama orang tua, kalangan pendidik, tokoh masyarakat dan alim ulama