Terapi dan Pengobatan Alternatif di Indonesia dalam Tinjauan Aqidah dan Syari'at Islam

Abstract

Krisis yang menimpa negara dan bangsa Indonesia sejak tahun 1998 hingga kini, telah meruntuhkan berbagai dimensi kehidupan masyarakat yang awalnya hidup tentram kertaraharja (damai dan makmur). Tidak ada yang dapat memastikan penyebab inti dari semua tragedi tersebut. Apakah dimulai dari krisis ekonomi negara ataukah dari krisis prilaku masyarakat yang tidak bisa memilah budaya Barat yang masuk sehingga terjadi dekadensi moral? Yang pasti, sejak tahun 1998 yang lalu hingga sekarang, berbagai lapisan masyarakat, lebih memilih untuk menyebutnya dengan krisis ekonomi yang mengantarkan pada berbagai multi krisis. Itu karena masyarakat Indonesia sejak memasuki era Orde Barn memang telah berubah menjadi masyarakat kapitalis yang memper-Tuhan-kan harta dan kedudukan. sementara agama hanya merupakan simbol status. Sebagai makhluk beragama, kebanyakan dari kita telah melupakan ultimatum Allah tahap pertama itu, yaitu bahwa di samping musibah yang menimpa kita boleh jadi merupakan azab yang tidak hanya menimpa orang-orang yang berbuat zhalim. Karena kita lupa bahwa kita adalah bagian dari mereka dan mereka adalah tanggung jawab kita. Saking lupanya kita, Allah telah memberikan ultimatum tahap kedua dengan bencana banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia pada awal tahun 2002, terutama pulau Jawa. Lagi-lagi masyarakat Indonesia tidak mau peduli dan hanya menganggap gejala alami.